KOTA TERNATE MALUT, Suara Jelata – Produksi hasil pertanian hortikultura berupa cabai keriting oleh Kelompok Usaha Tani (KUT) Beldato Mandiri 2 saat ini memasuki masa panen ke-5. Diketahui KUT yang berada di RT 3 Kelurahan Jati, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate tersebut sebelumnya terfokus pada pengembangan tanaman tomat. Kegiatan bidang pertanian ini dengan memanfaatkan lahan seluas 1,5 Hektar.
Sebelum dilangsungkan masa panen ke-5, Senin (25/12/2023) pagi tadi. Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kota Ternate, Thamrin Marsaoly, mengatakan, pihaknya sangat merespons dan mengapresiasi KUT Beldato Mandiri 2, pimpinan Sukri Masirin. KUT ini telah berinovasi memanfaatkan lahan kosong untuk usaha pertanian khususnya tanaman tomat dan cabai keriting.
Menurut Thamrin, usaha produktif ini adalah bagian dari kerja ubudiyah, pemanfaatannya untuk memenuhi kepentingan ekonomi kerakyatan. Usaha ini sejalan dengan Visi Pemkot terkait Ternate Andalan.
Pada konteks ini, menurut Kadis, ekonomi kerakyatan perlu untuk didorong dengan cara terus memberdayakan usaha produktif, salah satunya di bidang usaha pertanian.
“Saya perlu menitip dua harapan, yang pertama, aktivitas bertani di daerah lain (Halmahera) dengan Ternate memiliki perbedaan yang signifikan. Pasalnya, Ternate memiliki peluang pasar yang sangat terbuka dan sangat potensial. Ini berbeda dengan Kabupaten/Kota lain di Maluku Utara,” ujarnya.
Kedua, lanjutnya, ketika geliat sektor pertambangan mulai booming di Malut, kondisi ini memicu antusias masyarakat pencari kerja.
“Peluang dan kesempatan kerja di sektor tersebut terbuka lebar, praktis ini menimbulkan penurunan tenaga kerja sektor pertanian,” ungkapnya.
Lanjutnya dengan kondisi kontemporer saat ini sebenarnya sektor pertanian terbilang masih potensial. Seiring lonjakan harga kebutuhan pokok berupa pangan dan hortikultura yang naik drastis. Menurut Kadis, ini sebenarnya peluang yang harus ditangkap dan dimanfaatkan petani.
“Apa yang dilakoni oleh KUT Beldato Mandiri 2 ini perlu menjadi rool model bagi kelompok usaha tani lainnya,” kata Thamrin.
Ketua KUT Beldato Mandiri 2, Sukri Masirin, kepada awak media ini mengungkapkan, gagasan awal merintis Kelompok usaha ini adalah dengan menyikapi kondisi lahan milik pengusaha Muhammad Daeng Barang yang belum dimanfaatkan. Menurutnya, lahan seluas 1,5 Hektar tersebut kerap dijadikan tempat pembuangan sampah. Atas ijin pemilik lahan tersebut, Sukri bersama teman-temannya kemudian memanfaatkannya.
“Alhamdulillah, kami memulai proses awal menggarap lahan tersebut dengan menggunakan biaya mandiri. Usaha awal berupa penanaman tomat yang produksinya bisa mencapai 1,2 ton dengan masa panen berlangsung 12 kali,” sebut Sukri.
“Pasca produksi hasil pertanian tersebut, Kami beralih ke usaha penanaman cabai keriting. Hari ini, Senin (25/12/2023), dilangsungkan panen ke-5 yang turut dihadiri Kadis Pertanian Kota Ternate,” tambahnya.
Produksi cabai keriting oleh KUT Beldato Mandiri 2 awalnya pada kisaran 20 Kg yang kemudian naik menjadi 120 Kg pada masa panen ke-4.
Sukri mengaku, usahanya bersama KUT Beldato tak luput dari bantuan baik dari Dinas Pertanian Kota Ternate maupun Provinsi.
“Sebagai pimpinan, saya mewakili seluruh teman-teman tak lupa mengucapkan terimakasih tak terhingga. Semoga ke depan KUT Beldato Mandiri 2 semakin sukses,” tutupnya. (Ateng)