DAERAHNewsPENDIDIKAN

SMK Pelayaran Putra Bahari Ternate Gelar Workshop Pembelajaran Teaching Factory

×

SMK Pelayaran Putra Bahari Ternate Gelar Workshop Pembelajaran Teaching Factory

Sebarkan artikel ini
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Malut, Damrudin bersama narasumber Workshop Model Pembelajaran Teaching Factory. (foto: Ateng)

KOTA TERNATE MALUT, Suara Jelata Dalam rangka berbagi pengetahuan dan pengalaman serta penguatan terkait, pengembangan pembelajaran, SMK Pelayaran Putra Bahari Kota Ternate pada Jumat (30/08/2024) kemarin, menggelar Workshop Model Pembelajaran Teaching Factory. Kegiatan yang dilangsungkan di Aula SMK Putra Bahari tersebut diikuti para Kepala SMK swasta dan guru-guru SMK se-Maluku Utara (Malut).

Workshop pembelajaran sebagai tindak lanjut Rakor Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka tingkat SMK oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara ini pada hari sebelumnya, Kamis (29/08/2024) juga dilaksanakan Sosialisasi Implementasi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Sosialisasi BLUD ini diikuti oleh para Kepala SMK Negeri juga guru-guru.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca
(foto: Ateng)

Adapun narasumber yang dihadirkan pada sosialisasi BLUD maupun Workshop Pembelajaran Teaching Factory adalah pemateri yang berasal dari luar Malut.

Diwawancarai awak suarajelata.com, Jumat (30/08/2024), Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Malut, Damrudin mengatakan, Dinas Pendidikan mengambil langkah strategis dengan menghadirkan narasumber dari luar Provinsi Malut.

Damrudin mengatakan, upaya ini dengan maksud untuk berbagi praktik baik juga untuk sharing pengalaman dan informasi terkait penerapan BLUD.

“Di daerah lain selain Malut, SMK-nya sudah ada yang berstatus BLUD. Kita ingin SMK di Malut juga seperti itu. Dengan demikian kehadiran narasumber luar daerah ini untuk sharing pengalaman. Semoga status BLUD juga bisa dimiliki SMK di Malut,” ujar Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Utara ini.

Damrudin yang hadir untuk menutup agenda kegiatan workshop tersebut juga berharap, kegiatan yang diikuti para Kepala SMK maupun guru-guru ini diharapkan dapat mengimbaskan ke Kepala SMK dan guru-guru SMK lainnya.

Diwawancarai awak suarajelata.com, narasumber/pemateri pada Workshop Model Pembelajaran Teaching Factory, Muhajir, S.H., M.M. mengatakan, Model Pembelajaran Teaching Factory ini adalah model pembelajaran yang berbasis industri.

Pokok-pokok bahasan terkait pembelajaran berbasis industri ini adalah pengelolaan pembelajaran di kelas. Aspek-aspek yang melingkupi pengelolaan ini meliputi, guru sebagai model pembelajar, guru sebagai motivator belajar siswa di kelas dan guru sebagai motor penggerak kompetisi siswa.

“Kami berharap guru-guru yang hadir pada kegiatan ini bisa menerapkan input pengetahuan yang didapat. Ini untuk kepentingan pembelajaran khususnya bagaimana bisa menghidupkan situasi kelas menjadi kelas bermakna,” ujar Muhajir yang berdinas di SMK Negeri 5 Surabaya, Jawa Timur.

Muhajir yang diundang oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara sebagai narasumber terkait sosialisasi BLUD maupun Workshop Pembelajaran Teaching Factory, mengatakan, Malut adalah bagian yang tak terpisahkan dari kemajuan yang ada di Pulau Jawa.

“Saya melihat dan membaca di benak para guru-guru SMK di Malut bahwa mereka semuanya mau dan antusias menjadi pembelajar sejati,” ucapnya. (Ateng)