BeritaDAERAH

Warga Perumahan Dagimoy Dua Alami Krisis Air Bersih, Ini Penjelasan Kabag Distribusi

×

Warga Perumahan Dagimoy Dua Alami Krisis Air Bersih, Ini Penjelasan Kabag Distribusi

Sebarkan artikel ini
Kantor Perumda Air Minum Ake Gaale Ternate. (foto: Ateng)

KOTA TERNATE MALUT, Suara Jelata Pelayanan air minum di bulan suci Ramadan masih menyisakan masalah. Kondisi ini berdampak terhadap aktivitas masyarakat selama berlangsungnya puasa Ramadan.

Informasi yang dihimpun awak suarajelata.com dari Risal, warga lingkungan perumahan Dagimoy dua, RT 06 Kelurahan Tubo, Kecamatan Ternate Utara, Minggu (16/03/2025) menyebutkan, pelayanan air minum oleh Perumda Ake Gaale di lingkungan setempat, mentok sejak awal Ramadan 1446 H.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Kondisi ini menurutnya berbeda dengan sebelum Ramadan. Dikatakan, pelayanan air minum sebelum Ramadan berjalan normal. Ia juga mengaku heran saat memasuki bulan Ramadan, pelayanannya langsung mentok.

“Di awal Ramadan, air mulai macet mulai waktu maghrib hingga pagi hari. Kondisi ini terus berlanjut hingga memasuki pertengahan Ramadan. Praktis ini sangat mengganggu aktivitas termasuk pemenuhan kebutuhan air bersih selama berlangsungnya puasa Ramadan,” ujar Rizal warga lingkungan perumahan Dagimoy Dua.

Menurut Rizal, macetnya pelayanan ini berdampak mengganggu aktivitas seluruh warga yang berdomisili di lingkungan tersebut.

Dikatakan, pihak Perumda sebaiknya memberikan informasi awal kepada warga pelanggan sebelum pelayanan tersebut trouble. Melalui informasi yang sifatnya resmi, warga dapat mengetahui dan memahami kemudian mengambil langkah antisipatif.

Dihubungi via WhatsApp, Kepala Bagian Distribusi Perumda Ake Gaale, Ali M. Nur menjelaskan, khusus untuk area perumahan Dagimoy Dua, sumber distribusinya berasal dari sumur milik Adam Marsaoly yang berlokasi di area penambangan Galian C.

“Sumur tersebut meng-cover atau melayani pelanggan dari area perumahan Dagimoy Dua ke Dagimoy Satu, juga lokasi perumahan warga terdampak banjir,” ujar Ali.

Dikatakan, ketika pelayanan nonstop 24 jam di area Dagimoy Dua dan lokasi perumahan warga terdampak banjir, praktis ini akan berakibat macetnya pelayanan atau distribusi air bersih di area Dagimoy Satu.

Menurut Ali, pihaknya harus mengambil keputusan setiap dua hari sekali usai salat Tarawih, pelayanan di area bawah (perumahan Dagimoy Satu dan lokasi perumahan warga terdampak banjir) ditutup secara berkala. Upaya ini untuk memenuhi pendistribusian ke area perumahan Dagimoy Satu. Ini juga untuk melayani beberapa warga di daerah ketinggian yang dekat dengan hidran umum.

“Intinya upaya ini untuk pemerataan distribusi pelayanan air bersih di area tersebut,” tutup Ali. (Ateng)