BeritaDAERAH

Lahan Gusuran Milik Pengembang di Kelurahan Sasa Picu Banjir

×

Lahan Gusuran Milik Pengembang di Kelurahan Sasa Picu Banjir

Sebarkan artikel ini

Aktivitas penggusuran lahan untuk kepentingan usaha harus mempertimbangkan dampak lingkungan.

Kepala DLH Kota Ternate, Muhammad Syafei Baay, S.T., M.T. (foto: Ateng)

KOTA TERNATE MALUT, Suara Jelata Lahan gusuran milik pengembang di Kelurahan Sasa, Ternate Selatan, Kota Ternate memicu terjadinya banjir hingga luapan air yang masuk ke rumah warga. Kondisi ini terjadi saat curah hujan dengan intensitas tinggi dalam dua hari terakhir, Sabtu (22/03/2025).

Terkait kondisi ini, warga setempat meminta ketegasan Pemerintah Kota Ternate melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Pasalnya, sebelum aktivitas penggusuran oleh pihak pengembang, kawasan di sekitarnya memang pernah banjir, namun tidak separah yang terjadi sekarang.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Dihubungi via WhatsApp, Kepala DLH Kota Ternate, Muhammad Syafei Baay, S.T., M.T. mengatakan, menanggapi keluhan warga setempat, DLH dan Komisi 3 DPRD Kota Ternate bersama Lurah Sasa dan Ketua RT langsung melakukan peninjauan ke lapangan, Sabtu (22/03/2025).

“Melalui peninjauan lapangan, kita melihat aktivitas pembukaan lahan tersebut berdampak terhadap warga sekitar,” ujar Syafei.

Dikatakan, pihaknya akan melakukan cross check terkait aturan baik dari segi perizinan maupun aspek tata ruang.

“Kita segera berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kota Ternate. Kalaupun aktivitas penggusuran oleh pihak pengembang tersebut terindikasi melanggar aturan tata ruang, praktis izinnya tidak akan dikeluarkan.

“Kami berharap kepada setiap pengembang dalam aktivitas membangun seharusnya mengikuti prosedur terkait aturan tata ruang dan perizinan. Selain itu aktivitas penggusuran lahan untuk kepentingan usahanya juga harus mempertimbangkan dampak lingkungan. Ini untuk terciptanya kelestarian lingkungan serta terpenuhinya keamanan, kenyamanan dan keselamatan warga sekitar,” tandas Syafei.

Berdasarkan informasi awal yang diterima awak suarajelata.com, lahan yang ditaksir seluas 1 hektar lebih milik Suhri Hud tersebut rencananya akan dikapling untuk selanjutnya dijual. (Ateng)