Makassar, Suara Jelata–Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2022 Universitas Negeri Makassar (UNM) akan menggelar Seminar Nasional Pendidikan Akuntansi 2025 pada Senin, 26 Mei 2025 di Ballroom Teater Phinisi UNM lantai 3.
Seminar ini mengangkat tema “Antara Efisiensi dan Kualitas: Menakar Rasionalitas Pemangkasan Anggaran Pendidikan” dan menghadirkan sejumlah tokoh penting, termasuk Bupati Jeneponto, H. Paris Yasir, S.E., M.M., sebagai salah satu narasumber utama.
Kehadiran H. Paris Yasir dalam seminar ini menjadi sorotan khusus, mengingat posisinya sebagai kepala daerah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap isu pendidikan, terutama di daerah-daerah yang masih menghadapi tantangan pemerataan kualitas.
Partisipasi beliau diharapkan dapat memberikan sudut pandang praktis terkait kebijakan pendidikan di tingkat daerah.
Selain Bupati Jeneponto, seminar ini juga akan menghadirkan narasumber lain yang tidak kalah kompeten di bidangnya, yakni:
Dr. Astrid Maharani, S.E., M.Akun., CSRS., CSRA., CSP., CRA. (Dosen Universitas Muhammadiyah Jember)
Dr. Asmar, S.Pd., M.Pd. (Dosen Universitas Negeri Makassar)
Rijal Djamal, S.S., M.Si., CPT (Content Creator & CEO Bedabaik)
Ketua panitia pelaksana, Rendi Pangalila, menyatakan bahwa seminar ini merupakan wadah penting bagi mahasiswa dan masyarakat umum untuk mendiskusikan secara kritis arah kebijakan anggaran pendidikan di Indonesia.
“Seminar ini bukan hanya ruang akademik, tapi ruang perjuangan intelektual. Kami merasa penting untuk mengundang sosok seperti Bupati Jeneponto karena beliau bisa menjembatani aspirasi daerah dan pusat, serta memahami langsung dampak pemangkasan anggaran terhadap masyarakat di lapangan,” ujar Rendi.
Dengan memadukan perspektif akademik, kebijakan, dan pengalaman lapangan, Seminar Nasional Pendidikan Akuntansi 2025 diharapkan mampu melahirkan rekomendasi konkret dan mendorong kesadaran kolektif mengenai pentingnya menjaga mutu pendidikan di tengah tuntutan efisiensi anggaran negara.
Acara ini terbuka untuk umum dan diharapkan menjadi momentum kolaboratif antara mahasiswa, dosen, praktisi, dan pejabat publik dalam menciptakan masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik.
