KOTA TERNATE MALUT, Suara Jelata – Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) YPAC Ternate adalah sekolah khusus anak disabilitas atau anak berkebutuhan khusus. SDLB YPAC memiliki beberapa jurusan meliputi, Tuna Netra, Tuna Rungu/Wicara, Tuna Grahita, Tuna Daksa serta Autis.
Sekolah berstatus swasta yang beralamat di Jalan Zainal Abidin, Komplek Pohon Pala Ternate ini memiliki jumlah siswa sebanyak 30 anak.
Diwawancarai awak suarajelata.com, Rabu (10/09/2025), Kepala SDLB YPAC Ternate, Harun H. Ahmad, S.Pd, mengatakan, keberadaan domisili para siswa atau anak berkebutuhan khusus tersebut berasal dari berbagai kelurahan di Kota Ternate.
“Untuk SDLB, penerimaan siswa tidak menggunakan zonasi. Olehnya itu, siswa berkebutuhan khusus atau disabilitas yang ada di SDLB YPAC ada yang berdomisili di bagian selatan kota. Misalnya Kelurahan Bastiong bahkan ada yang tinggal di Kelurahan Fitu,” ujar Kepala SDLB YPAC Ternate ini.
Terkait sarana prasarana khususnya fasilitas pendukung pembelajaran yang dimiliki sekolah ini terbilang masih kurang. Karena itu, kepala sekolah berharap adanya kepedulian pemerintah provinsi khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara untuk memprogramkan bantuan ke SDLB YPAC.
“Untuk tenaga pendidik, idealnya setiap jurusan harus memiliki guru atau tenaga pendidik yang merupakan lulusan dari Pendidikan Luar Biasa (PLB). Untuk SDLB saat ini hanya memiliki 1 guru lulusan PLB, sisanya masih guru umum. Sungguh pun demikian hal tersebut tidak menghambat kegiatan belajar mengajar,” ungkapnya.
Menurut Harun H. Ahmad, saat ini ada 4 orang guru SDLB YPAC Ternate yang sementara menjalani studi/kuliah di Universitas Negeri Manado (UNIMA). Para guru tersebut sebelumnya berkuliah di jurusan umum. Setelah menyelesaikan semester 4 dan 5, perkuliahannya dilanjutkan ke PLB (Pendidikan Luar Biasa).
Terkait prestasi akademik dan non akademik, khusus di SDLB belum menunjukkan dampak signifikan. Menurut Harun H. Ahmad, prestasi yang biasa diraih adalah di cabang olahraga atletik yakni lari. Selain itu, untuk bidang seni berupa lomba menyanyi.
Terkait output atau lulusan khusus SMALB YPAC, saat ini ada yang telah melanjutkan studi ke Universitas Terbuka. Berdasarkan program Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara, saat ini tercatat 3 orang lulusan SMALB YPAC Ternate Jurusan Tuna Netra telah melanjutkan studi perkuliahan di Universitas Terbuka (UT) Ternate.
Mencermati jumlah anak disabilitas di Maluku Utara yang kian tinggi serta masih kurangnya lulusan S1 khusus jurusan PLB yang nantinya bisa menjadi guru SLB, Harun H. Ahmad berharap Perguruan Tinggi di Maluku Utara dapat membuka Jurusan PLB.
“Kami berharap satu satunya Perguruan Tinggi Negeri yakni Universitas Khairun Ternate dapat membuka Jurusan PLB. Upaya ini untuk menjawab kebutuhan guru SLB yang jumlahnya sangat minim di Maluku Utara,” tutup Kepala SDLB YPAC ini. (Ateng)