Jakarta, Suara Jelata – Bupati Sinjai, Hj. Ratnawati Arif menggelar audiensi dengan Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin di Kantor Kemenkes, Jakarta, Selasa (09/09/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Ratnawati didampingi Sekretaris Daerah Andi Jefrianto Asapa, Kepala Dinas Kesehatan dr. Emmy Kartahara Malik, dan Direktur RSUD Sinjai, dr. Kahar Anies.
Kepala Dinas Kesehatan Sinjai, dr. Emmy Kartahara Malik, menyampaikan bahwa pertemuan ini membahas sejumlah agenda penting.
Diantaranya rencana peningkatan status Puskesmas Manipi, Kecamatan Sinjai Barat, menjadi Rumah Sakit Tipe D, serta penguatan kualitas pelayanan di RSUD Sinjai.
Bupati Ratnawati dalam kesempatan itu juga melaporkan kondisi pelayanan kesehatan di daerahnya. Ia menyoroti Puskesmas Balangnipa yang kini mengalami kelebihan kapasitas.
Pada semester I 2025, tercatat 15.638 pasien rawat jalan dan 784 pasien rawat inap. Lonjakan ini terjadi setelah diberlakukannya regulasi baru Kemenkes mengenai klaim INA-CBG yang membatasi pelayanan IGD rumah sakit hanya untuk kasus gawat darurat.
Selain Balangnipa, tiga puskesmas lain turut menjadi perhatian, yakni Puskesmas Manipi, Tengngalembang, dan Manimpahoi.
Lokasi ketiga puskesmas tersebut yang berjarak 52–54 kilometer dari RSUD Sinjai membuat masyarakat di wilayah itu sulit mengakses layanan kesehatan rujukan.
Bahkan, Puskesmas Manimpahoi mencatat 21.201 kunjungan rawat jalan hanya dalam enam bulan pertama tahun ini.
Dengan kondisi tersebut, Pemkab Sinjai mengusulkan agar Puskesmas Manipi ditingkatkan menjadi rumah sakit tipe D.
Hal ini dianggap strategis untuk mengurangi beban RSUD Sinjai sekaligus mempercepat akses layanan kesehatan bagi masyarakat di kawasan Sinjai Barat.
“Jika Puskesmas Manipi naik status menjadi rumah sakit, maka beban rujukan dari tiga puskesmas tersebut dapat dialihkan ke sana, sehingga pelayanan lebih cepat dan merata,” jelas dr. Emmy.
Selain Kabupaten Sinjai, audiensi dengan Menteri Kesehatan ini juga diikuti oleh perwakilan Pemerintah Kabupaten Pangkep dan Tana Toraja.