BeritaDAERAHKesehatan

Cegah Penularan Penyakit Difteri, Dinkes Ternate dan Dua Puskesmas Lakukan Imunisasi Massal

×

Cegah Penularan Penyakit Difteri, Dinkes Ternate dan Dua Puskesmas Lakukan Imunisasi Massal

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, dr. Fathiyah Suma, M.Kes. (foto: Ateng)

KOTA TERNATE MALUT, Suara Jelata Guna mengantisipasi masifnya penularan kasus Penyakit Difteri di Kota Ternate, sebuah upaya nyata telah dilakukan Pemkot Ternate. Diketahui, Pemkot Ternate telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Walikota Ternate terkait penetapan KLB (Kejadian Luar Biasa) Penyakit Difteri.

SK Walikota tersebut memantik respons cepat serta tata laksana kasus penyakit menular berbahaya (Difteri) oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ternate.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Penyakit menular berbahaya Difteri ini disebabkan oleh perkembangbiakan bakteri corynebacterium diphtheriae.

Upaya Dinas Kesehatan Kota Ternate dalam bentuk pemberian imunisasi ini juga melibatkan dua Puskesmas yakni Puskesmas Kalumata dan Puskesmas Gambesi.

“Ini adalah bentuk upaya pencegahan agar anak-anak sehat dari penularan penyakit Difteri,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, dr. Fathiyah Suma, M.Kes,

Menurutnya, munculnya kasus penyakit Difteri disebabkan masih ada orang tua yang enggan atau menolak anaknya diberikan imunisasi. Karena itu, Dinas Kesehatan bersama dua Puskesmas tersebut mengambil langkah-langkah penanganan secara cepat.

Adapun tata laksana penanganan penyakit ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Melakukan pengambilan SWAB di tenggorokan pada kontak erat serumah
  • Pemberian kemoprofilaksis (terapi antibiotik sampai hari ke-7) kepada kontak erat di rumah (orang tua dan saudara) termasuk dilakukan juga di sekolah (teman sekelas dan guru).
  • Melakukan RCA imunisasi atau penilaian cepat untuk mengidentifikasi riwayat imunisasi sasaran.
  • Melakukan ORI (Outbreak Response Immunization) atau pemberian imunisasi massal secara kolektif pada wilayah terdampak. Upaya imunisasi ini bertujuan untuk pembentukan kekebalan kelompok sebagai bentuk perlindungan atas penularan penyakit.
  • Rutin melakukan sosialisasi di masyarakat dan sekolah tentang pentingnya imunisasi bagi anak-anak kita. Upaya ini dilakukan karena masih ada orang tua yang menolak atau enggan mau anaknya diimunisasi.

Menurut dr. Fatihah Suma, Difteri adalah jenis penyakit yang dapat dicegah dengan cara melakukan imunisasi. Imunisasi ini adalah suatu upaya untuk meningkatkan atau membentuk kekebalan secara aktif terhadap suatu penyakit.

“Dengan cara begitu, ketika seseorang tertular virus penyakit, orang tersebut tidak akan merasa sakit atau hanya mengalami sakit dengan bentuk gejala ringan,” terangnya.

Jenis imunisasi yang dapat mencegah penyakit Difteri adalah dengan pemberian Imunisasi DPT – HB dan Hib pada bayi dan Baduta (bayi di bawah dua tahun), pemberian Imunisasi DT pada anak kelas satu SD, Imunisasi TD pada anak kelas dua dan kelas lima SD.

Kegiatan imunisasi tersebut dilakukan pada Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di bulan Agustus dan November setiap tahunnya.

“Kami akan selalu melakukan sosialisasi dalam bentuk imbauan kepada masyarakat yang masih mempunyai bayi, Baduta dan anak usia sekolah dasar agar tidak melewatkan jadwal pemberian imunisasi pada setiap anak tersebut di Posyandu, Puskesmas dan sekolah. Ayo bawa anak-anak kita ke Posyandu untuk mendapatkan Imunisasi. (Ateng)