HUKRIMNews

Sosok Polisi Ayah Siswa Pemukul Guru di Sinjai: Ramah, Agamis, Kini Hadapi Ujian Berat sebagai Orang Tua

×

Sosok Polisi Ayah Siswa Pemukul Guru di Sinjai: Ramah, Agamis, Kini Hadapi Ujian Berat sebagai Orang Tua

Sebarkan artikel ini
Sosok ayah siswa yang memukul gurunya di SMAN 1 Sinjai saat memberikan permintaan maaf usai viral/ZH

Sinjai, Suara Jelata — Sosok orang tua siswa SMAN 1 Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, yang diduga terlibat dalam kasus pemukulan guru kini menjadi sorotan publik.

Ayah dari MF (17), pelaku pemukulan, adalah Aiptu Rajamuddin, anggota Polres Sinjai yang sehari-hari bertugas di Satuan Lalu Lintas, khususnya dalam pelayanan pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM).

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Bagi warga, Rajamuddin dikenal sebagai pribadi ramah dan mudah bergaul.

“Orangnya baik, selalu senyum. Kalau melayani di bagian SIM juga sangat ramah,” ujar Hasanuddin (37), warga Sinjai Utara.

Citra positif itu juga diungkapkan warga lain. Agus, seorang warga Sinjai, menuturkan bahwa Rajamuddin akrab disapa “Raja” dan dikenal sebagai sosok religius.

“Sering bertemu di masjid, orangnya ramah, bahkan selalu menyapa saat bertugas mengatur lalu lintas,” katanya.

Namun, kasus pemukulan terhadap guru SMAN 1 Sinjai, Mauluddin, oleh MF yang terjadi di ruang Bimbingan Konseling (BK) pada Selasa (16/9/2025), telah menimbulkan kegaduhan.

Ironisnya, insiden itu turut disaksikan langsung oleh Rajamuddin.

Menanggapi hal tersebut, Rajamuddin menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh pihak, khususnya insan pendidikan.

“Sebagai orang tua, saya memohon maaf kepada Pak Mauluddin, pihak sekolah, insan pendidikan, serta seluruh masyarakat atas kegaduhan yang terjadi. Saya menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwenang,” ucapnya.

Kepala SMAN 1 Sinjai, Suardi, membenarkan peristiwa tersebut dan menyayangkan sikap orang tua pelaku.

“Ini kejadian yang sangat kami sesalkan. Harusnya sekolah menjadi tempat yang aman dan mendidik,” tegasnya.

Meski begitu, sejumlah warganet berharap ada hikmah yang bisa dipetik dari insiden ini, baik bagi dunia pendidikan maupun keluarga pelaku.