KOTA TERNATE MALUT, Suara Jelata – Lantunan shalawat Nabi Muhammad SAW menggema syahdu memenuhi ruang Aula SMA Islam Kota Ternate. Lantunan shalawat tersebut diiringi suara rebana yang ditabuh sekelompok anak muda berseragam gamis dan berkopiah, Selasa (23/09/2025).
Para hadirin pun ikut terharu mendengar setiap bait-bait shalawat yang dilantunkan. Sebuah nuansa kecintaan akan kemuliaan Rasulullah Muhammad SAW terpancar dari wajah-wajah yang tunduk penuh istiqamah kepada Sang Pencipta, Allah SWT.
Perayaan Maulid 1447 H/2025 M yang diinisiasi Yayasan Perguruan Islam (YPI) Maluku Utara, kali ini mengusung tema, “Kewajiban Mencintai dan Meneladani Rasulullah Muhammad SAW Sebagai Wujud Cinta Kepada Allah SWT”.
Hikmah perayaan Maulid disampaikan dua penceramah yakni, Habib Ali Bin Husein Bin Syekh Abubakar dan Habib Muhammad Baqir Bin Syekh Abubakar.
Keduanya lebih banyak menyoroti isu-isu kontemporer terkait fenomena perilaku sikap dan tindakan manusia yakni umat Islam yang mengarah pada perilaku mencintai dunia secara berlebihan.
Perilaku semacam ini menurut Habib Muhammad Baqir telah mentradisi dalam hidup dan kehidupan umat Islam. Padahal seyogyanya Sunnah Nabi Muhammad SAW yang perlu diwujudkan dalam keseharian kehidupan umat Islam, malah diabaikan hingga terlupakan.
“Saat bangun tidur, yang pertama kali harus kita lakukan adalah mengucap syukur atas nikmat sehat dan panjang umur yang masih Allah SWT berikan kepada kita. Perilaku syukur tersebut malah berganti. Hal pertama yang dilakukan saat bangun tidur adalah membuka Handphone (HP). Sebuah perilaku yang mencirikan betapa cintanya manusia terhadap dunia,” ujar Habib Muhammad Baqir Bin Syekh Abubakar.
Dikatakan Al-Habib, Allah itu tidak melarang hak dan kewajiban manusia terhadap dunia. Dunia menurut Al-Habib adalah sebagai fasilitas untuk memperoleh kedudukan tertinggi di akhirat kelak.
Hal tersebut sejalan dengan perilaku hidup dan tindakan keseharian Rasulullah SAW. Intinya yang dicari Nabiullah Muhammad SAW adalah keridhaan Allah sebagai syarat menuju keabadian akhirat.
Habib Husein Bin Syekh Abubakar dalam ceramahnya membahas lima perkara kehidupan yang perlu dijauhi oleh umat Islam. Lima perkara tersebut bersemayam dalam diri setiap manusia yang konon dapat mencegah kita untuk menjadi orang shaleh.
Dua di antara perkara yang disebutkan Habib Husein adalah selalu berburuk sangka terhadap orang lain. Sifat tersebut perlu dijauhi karena menjadi penghambat manusia untuk menjadi orang shaleh.
Perkara lainnya adalah nafsu yang tidak terkendali. Sesungguhnya nafsu seperti ini bersumber dari setan atau iblis.
“Menjauhi hal-hal buruk yang ada dalam lima perkara tersebut, Insya Allah hidup dan kehidupan kita akan berpedoman pada apa yang diteladankan Rasulullah Muhammad SAW,” ujar Habib Husein Bin Syekh Abubakar.
Anggota Dewan Pembina YPI Maluku Utara Dr. Muhammad Assagaf ketika dimintai komentarnya mengatakan, tujuan perayaan Maulid adalah untuk mengikuti dan meneladani kehidupan Rasulullah SAW. Internalisasi dari maulid ini yang harus dimasifkan.
“Esensi perayaan maulid secara seremonial itu memang bagus, tapi implementasi dan sosialisasi ajaran Rasulullah SAW itu yang paling dipentingkan dan perlu dilakukan secara masif,” ujarnya.
Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M oleh Yayasan Perguruan Islam (YPI) Maluku Utara ini juga diisi dengan sambutan. Dua sesi sambutan disampaikan Ketua YPI Malut Muhammad Taufik Assagaf, S.T.P., M.M. Sambutan lainnya adalah dari Ketua Pelaksana Harian Pembina YPI Habib Alwi Bin Muhdar Albar.
Perayaan Maulid ini dihadiri oleh segenap pengurus YPI, para Kepala Sekolah SD Islamiyah 1 hingga Islamiyah 7 termasuk Dewan Guru, Kepala SMP Islam 1 dan 2 termasuk Dewan Guru dan siswa juga Kepala SMA Islam, Dewan guru termasuk siswa-siswi. (Ateng)















