Suara Jelata–-Di sebuah pagi di halaman Mapolres Sinjai, ratusan personel tengah berbaris mengikuti apel. Dari kejauhan, langkah seorang perwira menengah tampak santai namun penuh wibawa.
Begitu mendekat, wajahnya menyiratkan ketegasan namun seketika cair saat senyum lebar muncul. Dialah AKBP Harry Azhar, S.H., S.I.K., M.H., Kapolres Sinjai.
Bagi masyarakat Sinjai, sosoknya bukan hanya pemimpin polisi, tetapi juga sahabat yang mudah diajak bertegur sapa. Senyum itu, menurut banyak warga, membuat ia terasa dekat dan tidak berjarak.
Jejak Karier dan Kehadiran di Sinjai
Harry Azhar resmi menjabat Kapolres Sinjai pada pertengahan 2024. Sebelumnya, ia mengemban berbagai amanah di tubuh Polri, termasuk di Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim.
Pengalaman panjang itulah yang membentuk dirinya sebagai perwira dengan kombinasi ketegasan dan empati.
Sejak pertama kali menginjakkan kaki di Bumi Panrita Kitta, gaya kepemimpinannya langsung terasa berbeda. Ia lebih suka hadir di tengah masyarakat, bukan hanya di balik meja kerja.
Pemimpin yang Humanis dan Mudah Bergaul
Dalam banyak kesempatan, Harry Azhar kerap hadir di kegiatan masyarakat. Mulai dari dialog dengan tokoh agama, berbaur bersama pedagang pasar, hingga menemui mahasiswa. Bukan sekadar basa-basi, ia benar-benar mendengar keluh kesah warga.
Kesan sederhana juga melekat kuat. Ada kalanya ia memilih menggunakan sepeda motor untuk meninjau wilayah, menunjukkan bahwa jarak antara pimpinan dan masyarakat bisa ditempuh dengan cara-cara yang merakyat.
“Beliau itu kalau datang, suasana langsung cair. Gayanya tidak kaku. Senyumnya selalu ada, jadi orang merasa segan tapi juga nyaman,” ujar salah seorang tokoh masyarakat Sinjai.
Antara Apresiasi dan Ujian
Tentu, perjalanan seorang pemimpin tidak selalu mulus. Nama AKBP Harry Azhar sempat menjadi sorotan ketika sebuah video aksi unjuk rasa beredar pada September 2025. Dalam rekaman itu, ia disebut-sebut melakukan tindakan represif.
Namun hasil pemeriksaan internal menjelaskan bahwa rekaman tersebut keliru ditafsirkan apa yang tampak sebagai tindakan kasar sebenarnya adalah upaya menenangkan anggota agar situasi tidak memanas.
Ujian itu menjadi pengingat bahwa figur publik, sebaik apa pun pendekatannya, selalu berada dalam sorotan. Dan justru di situlah keteladanan diuji bagaimana menghadapi tudingan dengan terbuka, transparan, dan tetap tenang.
Di Mata Anggota dan Masyarakat
Bagi anggotanya, Kapolres Harry Azhar adalah sosok teladan. Ia menuntut profesionalisme, tapi juga memberi ruang pembelajaran.
Tidak jarang, ia menekankan pentingnya pelayanan prima dan pengawasan internal agar setiap polisi tetap berada di jalur hukum dan hak asasi.
Sementara di mata masyarakat, kedekatan itu tercermin dalam kehadirannya di banyak agenda publik mulai dari bakti sosial, kegiatan kebangsaan, hingga penanganan musibah lokal. Semua dilakukan dengan cara yang konsisten: hadir, tersenyum, dan mendengar.
Senyum Sebagai Jembatan
Bagi sebagian orang, senyum mungkin hal kecil. Tapi bagi seorang pemimpin kepolisian, senyum adalah jembatan kepercayaan.
Ia menjadi simbol bahwa polisi bukan sekadar penegak hukum, melainkan juga pelindung dan sahabat masyarakat.
Dan di Sinjai, senyum itulah yang membuat nama AKBP Harry Azhar dicintai banyak kalangan.
Ia hadir bukan sekadar sebagai pejabat, melainkan sebagai pribadi yang mampu menyatukan ketegasan dengan keramahan.
Di tengah dinamika tugas kepolisian yang penuh tantangan, sosok Harry Azhar mengingatkan bahwa kekuatan seorang pemimpin tidak hanya terletak pada jabatan atau pangkat, tetapi juga pada kemampuan sederhana untuk menyapa, mendengar, dan memberi rasa aman.
Bagi masyarakat Sinjai, Kapolres murah senyum ini bukan hanya pimpinan kepolisian ia adalah wajah humanis Polri yang ingin mereka lihat setiap hari.