BONE, Suara Jelata— Puluhan ribu pohon kakao (Coklat) di Kabupaten Bone, desa Tea Musu, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone ditebang. Hal ini dilakukan petani lantaran tanaman kakao tidak lagi produktif. Selasa, (22/01/2019) kemarin.
“Baru-baru ini sekitar 700 batang kakao ditebang di desa Tea Musu. Secara keseluruhan, sejak beberapa tahun terakhir ini, sudah sekitar puluhan ribu kakao ditebang,” Ungkap salah satu petani yang enggan disebutkan namanya.
Petani Kakao di kawasan tersebut sudah sekian lama menjerit. Mereka mengeluhkan penurunan harga dan produksi buah kakao terus menurun. Hal tersebut semakin memburuk sejak beberapa tahun terakhir.
Kaum tani di desa Tea Musu, mengaku kesulitan dalam ekonomi lantaran produksi buah kakao di kebunnya sangat minim.
Jeritannya tersebut juga dialami kaum tani lainnya yang mengalami hal serupa.
Selain kakao tak lagi produktif, harga jual biji kakao sebagai salah satu hasil perkebunan andalan warga desa, terus mengalami penurunan harga.
Kendati pun mengalami kenaikan harga, tidak lama turun lagi. Akibatnya sejumlah petani menebang kakaonya dan menggantinya dengan tanaman jangka pendek. Sementara petani lainnya hanya bisa pasrah dengan kondisi yang dialaminya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, penurunan harga biji kakao diantaranya dipicu oleh hasil panen petani tidak berkualitas, sehingga nilai jualnya pun turun.
Adapun penurunan produksi buah kakao disinyalir karena tanaman kakao petani sudah usia lanjut dan terserang hama.
Atas kondisi tersebut, petani berharap kepada pemerintah, agar melakukan langkah nyata dan serius untuk mengurai masalah kakao yang dihadapi kaum tani.
Irfan/Aisyah
