
BONE, Suara Jelata— Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bone kembali lakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Bone, Jalan Jnd. Ahmad Yani, Watampone, Sulawesi Selatan. Kamis, (207/02/2019).
Mereka mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone untuk membongkar bangunan Hotel Novena yang diniainya telah melanggar aturan karena mendirikan bangunan di atas saluran pembuangan.
Dikatakan, bangunan Hotel tersebut jelas berada diatas sungai serta mempersempit sungai merupakan hal yang bertentangan dengan Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Pengairan dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2013 tentang sungai.
“Aturan itu menegaskan jarak antara bangunan dan bibir sungai minimal 10 sampai 20 meter atau sempadan dilarang untuk dibangun, karena sungai itu sudah termasuk sempadan yang artinya milik negara dan Novena ini jelas-jelas mempersempit sungai dan membangun diatasnya ini harus ditertibkan karena dapat menjadi contoh tidak baik nantinya,” Terang Sudri, Ketua Cabang PMII Bone
Hal senada juga dikatakan Korlap, Canwan, yang mengatakan Pemkab harusnya peka dengan segala permasalahan yang ada di Kabupaten Bone.
Termasuk soal ijin Hotel Novena serta dugaan pelanggaran yang dilakukan karena membuat bangunan di atas saluran pembuangan hingga menyebabkan banjir tiap kali musim hujan.
“Pemkab harus peka apakah memang hotel ini memiliki izin atau tidak, ini bukan di dekat drainase tapi sudah diatasnya,” Tegas Canwan.
Sementara Asisten I Pemkab Bone, Andi Gunadil, yang menerima aspirasi tersebut membantah kalau pemerintah memberi ijin tanpa memperhatikan dampak kerusakan lingkungan yang bakal ditimbulkan.
“Novena dengan bangunan sebesar itu pasti ada ijin, tapi terima kasih sudah menyampaikan aspirasi hari ini dan nanti akan jadi modal membangun daerah ke depan,” Katanya.
Lama berdebat dengan peserta aksi, Gunadil sempat geram dan menganggap mahasiswa tak mampu menangkap apa yang dia sampaikan, namun hal itu justru disambut tawa para mahasiswa pengunjuk rasa.
Mahasiswa menganggap lucu jika Gunadil mengambil contoh kota Makassar sebagai alasan mengabaikan ijin Hotel Novena demi perkembangan Bone.
Canwan tetap bersikukuh dan meminta pemerintah bertindak cepat dengan membenahi pelanggaran yang terjadi terkait bagunan Hotel Novena.
“Kalau pemerintah membiarkan ketimpangan maka akan muncul ketimpangan lainnya,” Tutur Canwan.
Massa aksi mengecam, jika Pemkab tidak mengambil tindakan terhadap pelanggaran yang dilakukan Hotel Novena itu, akan kembali turun dengan massa yang lebih banyak.
Irfan/Aisyah