
SINJAI, Suara Jelata— Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sinjai dinilai berperan besar terhadap masih banyaknya pemilih muda yang tak memiliki pengetahuan atau tak mengerti mengenai pemilihan umum (Pemilu) pada 17 April 2019.
“Sosialisasi dari KPU, PPK, PPS sebagai penyelenggara Pemilu sangat minim,” kata pemuda Sinjai Selatan, Syahrul Ikhsan.
Ia juga mengatakan, terkadang mereka cepat apatis terhadap proses politik, karena menganggap dinamika politik itu tidak menarik dan jauh dari keseharian mereka.
Menurutnya, jika para pemilih pemula dan milenial ini di kelola dengan baik, bisa menjadi penentu kemenangan.
Tetapi sangat disayangkan kalau pemilih muda ini terpengaruh oleh nilai-nilai politik yang kurang baik dari lingkungan.
Untuk itu, menjadi tantangan besar bagi para calon untuk merebut hati para pemilih muda dan milenial dengan politik-politik, gagasan yang memajukan bangsa.
“Karena mereka ini yang akan menjadi pemimpin kita. Jadi bukan sekadar menjadi pertaruhan kemenangan Pemilu, tetapi bagaimana keberadaan mereka menjadi modalitas untuk pembangunan mereka yang lebih baik,” Tambahnya.
Dirinya menyarankan, khusus pemilih milenial ini menjadi kantong strategis suara para calon peserta Pemilu. Syaratnya, dengan pendekatan yang sesuai di era zaman now.
“Jadi tidak hanya pendekatan pragmatis, tetapi juga pendekatan investasi jangka panjang negara kita” Ungkapnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, jika dikaitkan dengan pemilih psikologis yang menyebutkan pemilih pemula sangat tergantung pada sosialisasi politik, terutama dalam hal kertas suara.
Banyak pemilih pemula kadang tergantung atau menurut orang tuanya memilih parpol yang sama. Hal itu karena tak pernah tahu mengenai parpol maupun calon anggota legislatif (caleg) dan calon presiden.
Padahal, menurut dia, partisipasi pemilih pemula harusnya sangat tinggi. Sebab, belum pernah memilih dan belum pernah dikecewakan oleh parpol, caleg maupun calon presiden
“Sekali lagi, kapan pemilih pemula golput? Dalam konteks pemilih rasional (Rational choice) ketika pemilih pemula merasa tak mendapatkan manfaat dengan memilih parpol, presiden maupun caleg yang tengah berkompetisi pada waktu yang sama ia tak akan melakukan pilihan pada pemilu,” Kuncinya.
Masih banyak pemilih muda yang tak memiliki pengetahuan atau tak mengerti mengenai pemilihan umum (pemilu).
Hal itu merupakan data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mengatakan ada sekitar 1,2 juta pemilih pemula yang akan menginjak usia 17 tahun, mendekati hari pemungutan suara Pemilu yang jatuh pada 17 April 2019.
Mg Putra/Aisyah