
SINJAI, Suara Jelata— Jalan merupakan salah satu alternatif bagi masyarakat di berbagai daerah dalam mempermudah melakukan berbagai transaksi, serta komunikasi diantara mereka.
Seperti yang terjadi di salah satu desa yang ada di Sinjai Selatan, jalan penghubung antar Dusun Topangka- Ammessing, yang kini kurang lebih 10 tahun keadaannya malah semakin hari semakin memperihatinkan.
Aspalnya sebagian sudah terkelupas, hanya saja kesadaran masyarakat masih tinggi sehingga lubang tersebut sudah ditimbuni dengan batu-batu kecil yang membuat jalan di Desa Bulukamase tersebut tidak tergenangi air saat musim hujan tiba.
Potensi sumber daya alam khususnya tanaman pertanian, perkebunan serta peternakan sudah lumayan besar, menurut Ruslan, salah satu warga Dusun Ammessing. pada Selasa, (19/2/2019) lalu.
“Ketika jalanan halus mulus, adanya jembatan sebagai penghubung, maka komunikasi masyarakat juga mudah,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa, penduduk lumayan banyak sedangkan jalan seakan tidak begitu diperhatikan, berbeda di Desa lain, penduduk sedikit tapi jalannya halus dan mulus.
“Sebenarnya ini sudah lama menjadi pendiskusian kami, bahkan status di sosial media menjadi cara untuk memperlihatkan kondisi itu. Namun, sampai hari ini tidak ada respon atau tanda-tanda untuk diperbaiki,” jelasnya.
Sementara Kepala Desa Bulukamase, Umar, saat dikonfirmasi, membenarkan hal tersebut, bahwa setiap tahun kami usulkan melalui Musrenbang Desa.
“Masyarakat memang seperti itu, mengeluh kalau rusak jalananya tapi terkait jalan sampai hari ini belum ada kepastian. kita cuma bisa usulkan, dan kita tau Kabupaten banyak pekerjaannya,” jelasnya.
Umar juga mengatakan bahwa, itu merupakan kewenangan pihak kabupaten, dan pekerjaan tidak mungkin bisa dikerjakan sekaligus setiap tahunnya, sebab itu merupakan usulan di daerah.
Mg Syakir/Aisyah