DAERAHNews

Kunjungi Janda Miskin Aminah, Dinas Sosial Sinjai Ingin Dia Kembali Ke Jawa

×

Kunjungi Janda Miskin Aminah, Dinas Sosial Sinjai Ingin Dia Kembali Ke Jawa

Sebarkan artikel ini

SINJAI, Suara Jelata—Tim yang mengaku dari Dinas Sosial kabupaten Sinjai mengunjungi janda miskin Aminah yang ada di jalan Persatuan Raya, kecamatan Sinjai Utara, kabupaten Sinjai. Rabu, (12/6/2019).

Dalam kunjungan tersebut juga hadiri dari tim Dinas kesehatan Sinjai untuk memeriksa kondisi Aminah.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Adapun agenda kunjungan tersebut adalah home visit dan melihat keadaan Aminah untuk dilaporkan ke Dinas sosial.

Hanya saja, saat media ini ikut menghadiri kunjungan ini petugas dari Dinas Sosial Sinjai terkesan tidak senang dengan adanya pemberitaan tersebut.

Ufra Sulfiah, yang mengaku tim sosial mengatakan seharusnya media klarifikasi terdulu ke dinas sosial sebelum memberitakan sesuatu terkait kemiskinan.

“Lain kali klarifikasiki dulu sama Dinas sosial nanti dikunjungi baru kita buatkan beritanya, kalau seperti begini kaget kita dinas sosial,” terang Ufra Sulfia.

Ini dari Dinas Kesehatan yang periksa, Sehat dia, lincah dan Aminah tidak merasa kekurangan.

“Kita kenal kan orang jawa yang jiwanya yang masih ingin mencari rezeki sendiri, mandiri, alhamdulillah anaknya semua sudah disekolahkan,” katanya.

Ufra Sulfiah, mengarahkan Aminah untuk segera kembali Jawa.

“Takutnya di sini dia terjadi apa-apa terus kita di sini sebagai perangkat daerah kan tidak bisa menghubungi keluarganya, tidak punya nomor, dia juga tidak punya nomor keluarganya, kami harapakan bisa komunikasi dengan anaknya untuk pulang ke Jawa,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang ibu miskin hidup sebatang kara di jalan persatuan raya kelurahan Biringere, kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.

Dia bernama Aminah (50), berasal dari Solo, Jawa Tengah dan dan menurut penuturannya sudah sekitar 15 tahun tinggal di Kabupaten Sinjai.

Suaminya pun sudah lama meninggal, dan saudaranya yang ditemaninya mengadu nasib di Sinjai ini pun telah tiada.

Saat media ini berkunjung kerumahnya, kesehariaannya begitu sederhana, dengan berprofesi sebagai penjual jamu dan kerupuk di pasar Sinjai, kelurahan Biringere.

Hasil jualannya pun digunakan untuk menyambung hidupnya dan kebutuhan makan.

“Saya lama tinggal di Sinjai, sebelum banjir bandang, dari dulu saya jual jamu hasilnya tidak seberapa asalkan halal,” katanya.

Tempat tinggalnya pun sangat terjangkau dari jalan raya, hanya berkisar 35 meter dari rumah jabatan wakil Bupati Sinjai, Andi Kartini Ottong.

Alam SJ/Tim