BONE, Suara Jelata— Pemuda desa Kalero mempertanyakan soal pembangunan jembatan yang tidak kunjung dibangun, Selasa, (18/06/2019).
Jembatan penghubung atara dusun Pasempeng, Bempesu ke dusun Bulu Lamponu dan Popporeng desa Kalero, kecamatan Kajuara, kabupaten Bone, Sul-sel merupakan akses vital bagi warga Kalero.
Selain itu, juga menghubungkan beberapa desa yakni, desa Gattareng, desa Ulubalang (kecamatan Salomekko), desa Nusa (kecamatan Kahu) dan desa Lappa Bosse (kecamatan Kajuara).
Hal ini disampaikan ketua Komunitas Pemuda Kalero (KOMPAK), Burhanuddin kepada media ini.
Burhan menjelaskan, bahwa pembangunan jembatan sejak tahun 2009 diusulkan menjadi usulan prioritas hingga tahun 2018, namun sampai hari ini tak kunjung terlaksana.
“Sudah pernah tahun 2018 pengambilan sampel dari pihak Penanggulangan Bencana, namun katanya jembatan ini akan dikerja setelah pelantikan Bupati dan juga gambar pembangunan. Namun entah sampai saat ini tidak ada tanda-tanda,” ucapnya dengan nada kesal.
Kata, Burhan, jalan ini akses vital bagi warga desa, apalagi yang tinggal di dusun Bempesu dan Pasempeng.
“Karena jika musim hujan akses antara dusun Bempesu, Pasempeng ke bulu lamponu dan Popporeng akan terputus karena air sungai naik dan tidak bisa dilalui. Apalagi pusat administrasi ada di dusun Bulu Lamponu. Otomatis warga yang ada di bempesu harus memutar sangat jauh,” katanya.
Bahkan sekarang, meski sudah tidak hujan juga sulit untuk delewati, karena sudah berlubang akibat batunya terbawa arus dikeruk air.
“Kami berharap pemerintah daerah tidak tutup mata dan tidak hanya sekedar tebar janji. Sebab akses ini juga menghambat perekenomian dan juga menghambat akses anak sekolah,” ungkapnya
Burhan menegaskan, jangan hanya jadikan kalero sebagai ladang untuk memperolah suara saja saat pemilihan.
“Setelah terpilih tidak peduli dan tidak memperhatikan keluhan masyarakat” kuncinya.
Laporan: Irfan