TAKALAR, Suara Jelata — Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Puntondo bersama mahasiswa magang dari Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Muhammadiyah (STIPM) Sinjai berhasil melakukan eksperimen dengan mengelola limbah plastik melalui metode Ecobrick di Dusun Puntondo, Desa Laikang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar. Sabtu, (3/8/2019).
Metode Ecobrick adalah mengisi limbah plastik ke dalam botol hingga padat, tanpa rongga udara dengan berat antara 200 sampai 250 gram untuk ukuran botol 600 ml.
Sedangkan untuk botol 1,5 liter bisa menampung 600 gram maksimal sampah plastik.
Pembimbing dari Devisi Pendidikan dan Kelautan PPLH Puntondo, Aspar, memperkenalkan metode ini kepada para mahasiswa magang asal Sinjai ini.
“Semoga dengan diperkenalkanya metode Ecobrick ini dapat mengurangi limbah plastik yang selama ini menjadi polemik dalam pengatasianya dan selalu bertambah setiap harinya,” ujarnya.
Aspar menambahkan, bahwa tujuan utama metode ini adalah untuk mengurangi pencemaran limbah pelastik pada lingkungan masyarakat, khususnya di daerah pesisir.
“Ecobrick boleh dibilang, bata ramah lingkungan,” katanya.
Di lain sisi, mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) STIPM Sinjai, Gulaman Zakia M, dia sangat mendukung metode ini.
“Saya sendiri sangat mendukung metode ini karena secara tidak langsung pemanfaatan daur ulangnya sangat berguna untuk kebutuhan rumah tangga, Ecobrick ini juga bisa dibuat meja, kursi, dinding, pagar dan lain-lain untuk hiasan,” pungkasnya.
Selain itu, metode Ecobrick ternyata baru diperkenalkan minggu ini di lokasi magang di Desa Laikang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Laporan : Dilla