Berita

Jalan Rusak Masyarakat Tanam Tebu, Kades Lasiai: Ini Bukan Simsalabim

×

Jalan Rusak Masyarakat Tanam Tebu, Kades Lasiai: Ini Bukan Simsalabim

Sebarkan artikel ini

SINJAI, Suara Jelata—Sejumlah Masyarakat Dusun Batu-batu, Desa Lasiai keluhkan kondisi jalan di Desa Lasiai Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai. Minggu, (18/8/2019).

Jalan tersebut merupakan alternatif antara penghubung Desa Lasiai dengan Pasimarannu dan Desa Panaikang, Sinjai Timur.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Salah seorang warga Desa Lasiai, Herman menuturkan, bahwa kondisinya banyak yang berlubang dan juga bebatuan berserakan di mana-mana sehingga membahayakan pengguna jalan.

“Hampir semua orang yang melewati jalanan ini mengeluhkan kondisinya yang rusak,” katanya.

Herman merasa, kecewa dengan Pemerintah lantaran tidak memperhatikan jalan tersebut.

“Padahal jalanan ini jalur utama saat musim hujan jika terjadi banjir di daerah Maccini, Desa Panaikang,” ujanya.

Dia sendiri menyebutkan, bahwa jalanan itu bukan kewenangan Desa karena penghubung antar Desa.

“Tapi setidaknya Kepala Desa harus menyampaikan kondisi jalan ini kepada Pemerintah Daerah,” tegasnya.

Lantaran kecewa tak terbendung, akhirnya dia menanami jalan tersebut dengan pohon Tebu.

Sementara itu, Kepala Desa Lasiai, Ambo T saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa pembangunan itu bertahap tidak bisa sekaligus.

“Jangankan saya yang dorong Pemerintahan yang sebelumnya saja selalu dorong, cuman kita harus mengerti karena anggaran terbatas, berapa sih anggaran daerah hari ini,” imbuhnya.

Kades Lasiai juga mengingatkan, agar masyarakat berkontribusi dalam mewujudkan pembangunan.

“Masyarakat mengerti tidak dia keseimbangan hak dan kewajibannya, silahkan kritik karena itu hak, tapi pahami juga regulasi dan alurnya. Kami juga memiliki keterbatasan karena wewenang kami hanya mengusulkan, Pemda yang punya kewenangan, bukan Desanya yang mau di kritik,” pungkasnya.

Dia juga berpesan, kalau merasa tokoh masyarakat atau pemuda diundang atau tidak dia punya hak untuk memberikan kontribusi pemikiran.

“Desa Lasiai mengusulkan, Desa Pasimarannu juga harus mengusulkan karena ini perbatasan. Saya jangankan mengusulkan, berapa kali lobi di PU dengan alasan itu jalur alternatif pengubung dua Desa tapi tidak bisa dipaksan karena postur APBD, Dana DAK sampai hari ini di mana realisasi APBD dalam hal pembangunan Hotmix belum ada,” tandasnya.

Dia menambahkan, kalau mau lihat Desa Lasiai baik maka berkontribusi, masyarakat juga bisa membangun bukan hanya pemerintah.

“Yang baik belum tentu benar, jadi tolong dicek dulu APBD Desa kita, karena Lasiai ini bukan sulap Simsalabim langsung selesai, jadi kritik pahami dulu regulasi,” kuncinya.