GOWA, Suara Jelata—Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin Makassar buat dialog publik di Fakultasnya, dengan mengusung tema “Ada Apa Dengan Papua? Siapa Yang Harus Bertanggung Jawab”. Jum’at, (6/9/2019).
Berkisar 60 peserta turut meramaikan. Serta Dekan FTK, Dr. H. Marjuni, M.Pd.I sekaligus membuka acara tersebut secara resmi.
Dialog ini mengungkap permasalahan yang mendalangi Papua, serta mereka menyebutkan bahwa bagian dari konspirasi dan pelakunya adalah elit penguasa.
“Bisa saja kasus yang terjadi di Papua adalah hasil konspiratif dan remote controlnya terdapat di Jakarta,” ujar Firdaus Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar dalam materinya.
Sementara itu, Aktivis sosial sekaligus pengurus BADKO HMI SulSelBar, Abdul Azis Shaleh memulai pembicaraannya dengan melontarkan pertanyaan kepada peserta dialog “Siapa yang paling bertanggung jawab atas terjadinya kasus kerusuhan di Papua?”.
Salah satu dari peserta, Fitri menjawab pertanyaan tersebut, bahwa Presiden-lah yang bertanggung jawab.
“Yang paling bertanggung jawab terhadap kasus Papua adalah negara. Karena negara adalah penjaga keamanan sekaligus pembuat aturan. Negara adalah obligation of state,” kata Abdul Azis membenarkan jawaban Fitri.
Azis menambahkan, bahwa selain negara, OPM juga harus bertanggung jawab serta menangkap oknum Benny Wanda yang menjadi dianggap provokator.
Laporan: Hutomo (Koresponden S J)