NasionalNews

Besok Dilantik, DPRD Sulsel Didominasi Keluarga Pejabat, Ini Hasil Riset KOPEL

×

Besok Dilantik, DPRD Sulsel Didominasi Keluarga Pejabat, Ini Hasil Riset KOPEL

Sebarkan artikel ini
Sumber: Kabar News.

MAKASSAR, Suara Jelata—Pelantikan anggota DPRD baru Sulawesi Selatan hasil Pemilu 2019 akan dihelat besok Selasa, 24 September 2919. Senin, (23/9/2019).

Terlepas dari berbagai kecurangan Pemilu yang lalu, tak ada pilihan lain kecuali hasil Pemilu 85 anggota DPRD Sulsel ini harus diterima.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Berdasarkan hasil riset Komite Pemantau Legislatif (KOPEL), bahwa dari 16 Partai Politik (Parpol), sebanyak 11 Partai Politik berhasil mendudukkan kadernya di DPRD Sulsel. Dan 5 lainnya tidak mendapatkan kursi, yakni PSI, PKPI, Garuda, Berkarya dan PBB.

Dari 11 Partai Politik yang mendudukkan kadernya, terdapat Parpol pendatang baru yakni Partai Perindo. Sementara 2 Partai yang lama kehilangan kursi pada periode kali ini, yakni PKPI dan PBB.

Peraih kursi tertinggi adalah Partai Golkar sebanyak 13 kursi (15%) disusul Nasdem 12 kursi (14%) dan Gerindra 11 kursi (13%), Demokrat 10 kursi (12%). Sementara PDIP, PKB, PKS msing-masing 8 kursi (9%).

Dari 85 kursi DPRD Sulsel, sebanyak 59% didominasi oleh pendatang baru. Selebihnya 41% adalah incumbent.

Mereka adalah kader-kader partai yang sudah berkiprah di DPRD kabupaten/Kota sebelum naik kelas di DPRD Provinsi Sulawesi Selatan.

Sebutlah di antaranya, Rahman Pina dari Partai Golkar sebelumnya sebagai anggota DPRD Kota Makassar. Demikian pula dengan Haslinda politisi dari PKS yang sebelumnya juga dari DPRD Kota Makassar.

Pendatang baru lainnya adalah Politisi dari dari Partai Paerindo Muh. Anzar Zainal Bate, yang pindah partai dari Partai Golkar, mantan Ketua DPRD Kabupaten Gowa.

Politisi lainnya adalah Rismawati Kadir Nyampa dari Partai Demokrat, pada tahun 2009 terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Gowa.

Politisi lainnya yang pindah partai yang lolos masuk di DPRD Sulsel adalah Misriani Ilyas dari Partai Gerindra yang ebelumnya sebagai ketua Perempuan Demokrat Sulsel.

Pendatang baru lainnya yang merupakan politisi senior adalah Hatta Marakarma mantan Bupati Luwu Timur dari Partai Golkar.

Kordinator KOPEL Sulawesi Selatan, Musaddaq mengatakan bahwa mereka mewarnai DPRD Sulsel, diharapkan menjadi energi baru bagi DPRD untuk lebih berkinerja baik.

“Anak Bupati dan keluarga pejabat
tak bisa dipungkiri bahwa rekruitmen Caleg Partai Politik lebih banyak menjaring Caleg-caleg, mereka salah satunya adalah tingkat keterpilihan dalam meraih suara di masing-masing daerah pemilihan,” ujarnya.

Menurutnya, kedekatan Caleg dengan pejabat di daerah adalah salah satu indikatornya.

“Dari 85 anggota DPRD Sulsel, lebih dari setengahnya adalah pendatang baru. Dari pendatang baru tersebut didominasi oleh anak bupati atau keluarga dekat dengan pejabat di daerah,” tuturnya.

Sedikitnya ada 18%  dari total anggota DPRD pendatang baru adalah anak bupati/keluarga pejabat yang terpilih atau 11% dari total anggota DPRD.

Dalam catatan KOPEL yang terpilih untuk DPRD Sulsel hasil Pemilu 2019, antara lain:

1. A. M Anwar Purnomo dari PKB anak Bupati Bulukumba.

2. Sofyan Syam dari Golkar anak Bupati Pangkep.

3. A. Izman Maulana Padjalangi dari Golkar anak Bupati Bone.

4. Andi Azizah Irma Wahyudiyati dari Demokrat anak Bupati Pinrang.

5. Sarwindye Biringkanae dari Nasdem anak Bupati Tana Toraja Utara.

6. Imam Fauzan AU dari PPP anak Politisi PPP Amir Uskara anggota DPR-RI.

7. A Ayu Andira dari Golkar anak Politisi Golkar Bulukumba, Thalib.

8. Arifin Bando dari PAN saudara Bupati Enrekang Muslimin Bando.

9. Taqwa Muller dari Golkar saudara Bupati Luwu Timur Toriq Husler.

Lanjut Musaddaq, sedangkan keterwakilan perempuan dari 85 kursi DPRD Sulsel, sebanyak 25 orang (29%) Caleg Perempuan terpilih,

“Meningkat dari periode sebelumnya (Tahun 2014) yang hanya 15 orang (18%),” katanya.

Dari 11 Partai Politik yang lolos, 8 Partai Politik yang mendudukkan Politisi perempuan yakni PPP, PKS, PKB, PDIP, Golkar, Gerindra dan Demokrat.