News

Hindari Corona, Sebagian Pegawai Unisa Yogya Kerja Jarak Jauh

×

Hindari Corona, Sebagian Pegawai Unisa Yogya Kerja Jarak Jauh

Sebarkan artikel ini

YOGYAKARTA, Suara Jelata— Sejumlah Perguruan Tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengambil tindakan serius dalam melakukan pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran wabah virus corona.

Seperti yang dilakukan pihak manajemen Universitas Asiyiyah Yogyakarta (Unisa) sejak kemarin hingga saat ini Rabu,(18/3/20).

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Dalam mencegah penyebaran covid-19 tersebut, pihak manajemen telah menerjunkan petugas dibantu pengamanan dalam, untuk memeriksa suhu badan para mahasiswa dan dosen sebelum masuk area kampus.

Selain itu, juga dilakukan pembersihan lingkungan kampus dengan cara menyemprot bahan cairan disinfektan pembunuh bakteri.

Rektor Unisa, Warsiti, M.Kep, Sp.,Mat yang dikonfirmasi hal ini, membenarkan telah dilakukannya pembersihan lingkungan kampus dan pengecekan suhu badan.

“Iya mas. Betul itu. Intinya, seluruh warga kampus dan tamu harus melewati pintu utama masuk kampus untuk melalui pemeriksaan suhu badan sebelum berada di lingkungan kampus,” ujar Warsiti, Rabu (18/3).

Selain menjalani pemeriksaan suhu badan, juga disediakan pembersih tangan. Khusus pembersih tangan atau hand sanitizer disediakan di beberapa titik.

Kampus Unisa menjalankan kebijakan protokol secara ketat, sebagai upaya pencegahan penyebaran wabah virus corona dan mendukung keputusan pemerintah tanggap darurat corona. Terkait kebijakan protokol ini, manajemen kampus mengatur penggunaan fasilitas yang ada, seperti lift, AC, kipas angin.

“Termasuk masjid kampus kita bersihkan. Tikarnya kita gulung. Dan menyemprotnya dengan disinfektan,” kata Warsiti serayah menegaskan saat ini disiplin penegakan perilaku hidup bersih ditingkatkan.

Terkait pencegahan penyebaran covid-19 ini, manajemen Unisa tambah Warsiti, khusus pegawai kampus yang tempat tinggalnya jauh dari kampus mendapat pengecualian tidak masuk kerja bagi yang menggunakan moda transportasi umum.

Ibu hamil serta pegawai yang rentan imunitasnya beresiko diberi dispensasi tidak masuk kantor. Hal ini dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran wabah covid-19.

“Pegawai yang diberi izin tidak masuk kantor ini, tetap bekerja sesuai tugasnya di rumah,” tandasnya.

Laporan: Mhmd