ENREKANG, Suara Jelata— Pedagang dan supir angkutan yang tertahan di Perbatasan Tana Toraja merasa keberatan, dikarenakan test Rapid Test berkesan seperti dikomersialisasikan.
Dimana petugas kesehatan yang berjaga di Posko Perbatasan Tana Toraja – Enrekang mematok harga tinggi sekali Rapid Test.
Hal ini sangat memberatkan bagi para pedagang dan Supir angkutan yang banyak berdatangan dari Kabupaten Enrekang.
Seperti dikatakan oleh Ida, ia mengaku dirinya hanya pedagang kecil.
“Apalagi saya biasanya bertiga menjual ke Pasar di Tana Toraja, kalau dipatok 300.000 per orang keuntungan jualan lari kesitu semua” ujarnya.
Sementara itu, salah satu sopir angkutan, Sapar mengatakan, ini susahnya di Enrekang, sangat sulit untuk melakukan Rapid karena alat yang masih jarang ada di Rumah Sakit, nah disini mahal sekali lagi padahal sudah ada saya liat aturan yang batasi harganya ini Rapid Test.
“Mahalnya biaya Rapid Test membuat mobil-mobil pedagang dan Sopir Angkutan banyak tertahan di Perbatasan. Hal ini membuat arus lalu lintas perbatasan dari arah Kabupaten Enrekang sedikit terhambat” tandasnya.
Ia juga berharap, semoga permasalahan ini mempunyai solusi dari pemerintah.
“Para pedagang dan sopir berharap ada kebijakan yang diambil pemerintah setempat agar meringankan biaya Rapid Test setidaknya mengikuti aturan yang dibuat pemerintahan pusat sehingga dapat membantu mereka dalam menjalankan aktivitasnya” kuncinya.
Takwa