NewsTravel

Pendaki di Gunung Bawakaraeng Yang Meninggal Adalah Pelajar dari Bulukumba

×

Pendaki di Gunung Bawakaraeng Yang Meninggal Adalah Pelajar dari Bulukumba

Sebarkan artikel ini

GOWA, Suara Jelata—Identitas pendaki yang tewas di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa tepat pada hari ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, Senin (17/8/2020) bernama Wawan Kurniawan (16).

Korban adalah seorang pelajar asal Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. “Korban atas nama Wawan kurniawan,” kata Humas Basarnas, Ade Hamsidar.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Wawan mendaki sejak Rabu 12 Agustus 2020 lalu melalui jalur Lembanna. Ia disebutkan mendaki ditemani seorang temannya bernama Wahyu Hidayat.

Pukul 14.15 Wita, Tim SAR gabungan mengevakuasi korban dari pos 10 puncak Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa.

Rekan korban, Wahyu Hidayat (16) mengaku jika ia bersama korban melakukan pendakian di Gunung Bawakaraeng sejak tanggal 12 Agustus 2020 lalu.

Tanggal 11 Agustus 2020, saya bersama rekan Wawan (korban), melakukan perjalanan dari Makassar menuju Gunung Bawakaraeng ala backpacker.

Dan sempat bermalam di Bili-bili karena kemalaman dan keesokan harinya, 12 Agustus kami melanjutkan perjalanan ke Lembanna menuju Gunung Bawakaraeng.

Karena hanya berdua dengan korban, maka setelah tiba di Pos 5 saya bergabung dengan teman pendaki lainnya yang melalui jalur Tasosso Sinjai.

Mereka bergabung dengan tim lainnya untuk melanjutkan perjalanan ke Pos 10 Bawakaraeng keesokan harinya 13 Agustus 2020.

Ia juga mengaku, jika tidak ada tanda mendesak, jika rekannya akan meninggal dunia.

Tidak ada tanda yang mengkhwatirkan, cuman korban memang sempat mengaku merasa sakit kepala dan sesekali mengigau. Sehingga pada tanggal 16 Agustus kemarin, saya mengajaknya turun ke kampung terakhir, namun korban menolak. Dan mengimbau untuk turun setelah pengibaran bendera Merah Putih.

Tapi karena, cukup khwatir dengan kondisinya, ia bersama rekan lainnya mengajaknya turun. Dan kata dia, dalam perjalanan korban tidak sadarkan diri.

“Karena kondisi darurat, jadi korban kami evakuasi ke tenda pendaki lainnya di antara pos 10 dan 9. Hingga akhirnya, rekan kami dinyatakan meninggal dunia” kuncinya.

Takwa