PAMEKASAN, Suara Jelata— Dalam upaya meningkatkan literasi, komunitas-komunitas literasi yang ada di Kabupaten Pamekasan, melalui M. Arinal Haqil Ghifari salah satu Founder Compok Literasi mengingatkan kepada masyarakat terutama sekolah yang ada di Kabupaten Pamekasan bahwa literasi Kota Gerbang Salam hari ini masih minim setelah melakukan observasi bersama.
“Hasil observasi kami, ada beberapa sekolah yang minim buku bacaannya. Bahkan ada beberapa sekolah yang tidak punya perpustakaan,” tambah Arinal, sapaan akrabnya kepada awak media ini. Jum’at, (26/03/2021).
Merespon permasalahan tersebut melalui M. Arinal Haqil Ghifari ini salah satu Founder Compok Literasi ini melalukan kolaborasi bersama Sedekah Buku dan Literasi Berkaki dalam mengadakan Workshop serta Pelatihan Peningkatan Kapasitas Petugas Perpustakaan.
“Sebagai bentuk integrasi, kegiatan ini juga bersinergi dengan stakeholder terkait, yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DISPUSIP) Kabupaten Pamekasan,” ungkapnya.
“Kami juga mengonsep kegiatan ini tidak hanya berhenti pada kegiatan musiman saja namun juga akan dilaksanakan kegiatan lanjutan berupa pendampingan melalui virtual, hingga dua bulan ke depan,” tambahnya, kepada awak media ini.
Kegiatan workshop dan pelatihan yang diadakan di Gedung Pemuda Pamekasan ini di sponsori langsung oleh semua murid, semua Guru (SMSG), selanjutnya juga akan dilakukan hibah buku kepada beberapa sekolah yang masih minim buku atau bahan bacaannya.
Uniknya kegiatan ini menerapkan metode pembelajaran Blanded Learning, yakni mengkolaborasikan pembelajaran daring jarak jauh yang disampaikan oleh tim Perpustakaan Umum Anak Elmuloka, Bandung.
Serta materi secara luring yang disampaikan oleh Tim DUSPUSIP Kabupaten Pamekasan. Dengan diikuti oleh puluhan pustakawan sekolah dari tingkat SD-SMP/Sederajat se-Kabupaten Pamekasan dengan tajuk Menciptakan Perpustakaan Sekolah yang Kreatif, Interaktif, Kolaboratif dan Edutainment.
Pemateri dari “Perpustakaan Umum Anak Elmuloka Bandung” yakni Karin Karina mengatakan kepada awak media ini bahwa ada tiga hal utama yang perlu dimiliki sekolah dalam upaya meningkatkan perpustakaan. Tiga hal tersebut yaitu tempat, pustakawan, dan kegiatan.
“Jika tempat dan pustakawannya sudah ada, maka juga dibutuhkan kegiatan-kegiatan yang asik. Tanpa kegiatan perpustakaan kita hanya menjadi tumpukan buku-buku,” jelasnya.
Lebih lanjut, Karin sapaan akrabnya juga menyampaikan agar perpustakaan bisa diminati oleh siswa terdapat beberapa komponen utama yang perlu diperhatikan dalam menyusun kegiatan yaitu kreatif, inovatif, edutaintement, dan kolaborasi.
“Kegiatan yang kreatif tidak harus kita menciptakannya sendiri, tapi bisa juga meniru kegiatan-kegiatan kreatif yang sudah dilakukan beberapa perpustakaan. Misalnya, lomba Bercerita si Kecil,” lanjut wanita yang pernah aktif dalam Forum Taman Baca Kota Bandung tersebut.
Sementara itu, pada materi kedua yang disampaikan oleh Tim dari DISPUSIP Kabupaten Pamekasan dijelaskan terkait teknik-teknik pengelolaan perpustakaan, termasuk diantaranya teknik manajemen buku serta manajemen keanggotaan.
Selain itu, juga dilakukan praktik pengarsipan buku yang ada di perpustakaan. Kemudian juga dilakukan teknik-teknik menggunakan aplikasi Slim yang digunakan perpustakaan Kabupaten Pamekasan.