PAMEKASAN, Suara Jelata—Lasan Masduki mengajak kepada kader HMI bahwa sebagai mahasiswa yang aktif di kampus harus dapat membangun budaya-budaya intelektual.
Hal ini disampaikan ketika menjadi Pemateri di acara Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Forum Kajian Intelektual (FKI) HMI Komisariat Tarbiyah IAIN Madura yang bertajuk “Singergitas FKI Dalam Mempertahankan Intelektual HMI”.
Acara tersebut berlangsung dengan khidmat yang bertempat di Aula HMI Komisariat Tarbiyah IAIN Madura. Minggu, (20/06/2021).
“Jangan hanya datang duduk dan diam (D3) menjadi mahasiswa tetapi kalianlah harus aktif sebagai kader intelektual, ” katanya.
Lebih lanjut, Lasan Masduki alumni HMI STAIN Pamekasan tersebut mengingatkan kepada kader HMI bahwa menjadi orang berintelektual harus dimulai dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi.
“Kader HMI akan memiliki pengetahuan yang luas apabila diperoleh dengan membaca dan banyak berdiskusi, karena semua tempat baik warung kopi, makan, kampus, apalagi komisariat dijadikan tempat berdiskusi, “terangnya.
Sehingga, kata dia, kader HMI tidak perlu menunjukkan atribut (pakaian) HMI di kampus melainkan dengan kebiasaan dia dalam berdiskusi dan membaca yang menjadi budaya.
Lasan Masduki yang juga Dosen di salah satu Perguruan Tinggi di Pamekasan ini, mengaku miris ketika melihat kampus di masa ini jarang menemukan mahasiswa duduk di luar kelas melakukan kegiatan – kegiatan intelektual.
“Seperti membaca, berdiskusi apalagi ketika pernah melakukan riset di salah satu kampus kebanyakan mahasiswa hanya untuk memenuhi tugas makalah ketimbang memperkaya intelektual, ”ungkapnya.
Lasan Masduki yang dikenal dengan “kutu buku” bacaan sejarah semenjak kelas 5 SD hingga sekarang dikenal dengan keahliannya dalam mendidik mengaku ilmu yang diperoleh di dapatkan dari HMI.
“Meskipun alumni Fakultas Syariah tapi bisa mengajar yang itu didapatkan dari semenjak mengikuti SC seperti menjadi MOT, ” tuturnya.
Sehingga menjadi SC (Senior Course), tambah dia, harus banyak belajar dan membaca buku apalagi ketika satu hari full menggantikan pemateri yang tidak bisa hadir.
Di akhir, Pria Pamekasan yang juga dikenal dengan pengusaha ini berpesan kepada kader HMI terutama yang akan menjadi FKI bahwa sinergitas antara FKI dan Komisariat harus dikomunisikan.
“Jangan berjalan sendiri-sendiri, semua kegiatan harus dikomunikasikan dengan P3A, “kuncinya.
Diketahui, LPJ FKI merupakan semi otonom yang berada dibawah naungan P3A HMI Komisariat Tarbiyah IAIN Madura.