SINJAI, Suara Jelata— Selama Covid-19 menyerang Indonesia, banyak di antaranya yang tidak berani untuk terjun di dunia usaha, bahkan sebahagian dunia usaha memilih untuk gulung tikar, disebabkan pelanggan mulai sepi.
Namun hal tersebut berbanding terbalik dengan keberanian Faharuddin S Bintang bersama tim, untuk tetap mendirikan Percetakan 21, yang saat ini berada di Jalan Kartini, Kelurahan Biringgere, Kabupaten Sinjai.
Hal tersebut diungkapkan Owner Percetakan 21, Faharuddin S Bintang, di Kantor Percetakan 21, kondisi covid-19 tidak menjadi persoalan atau penghalang untuk tetap mendirikan Percetakan 21 di tengah covid-19, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan pada umumnya seperti memakai masker.
Apalagi sebenarnya lanjut mantan Ketua Himpunan Pengusahan Muda Indonesia (HIPMI) Sinjai ini, perencanaan untuk mendirikan percetakan 21 ini sudah cukup lama, dan setelah dirasa semua persiapan sudah rampung maka memutuskan untuk dirikan layanan jasa percetakan.
Sedangkan untuk persoalan kondisi saat ini covid-19 masih merajalela ungkapnya, itu tidak menjadi permasalahan, apalagi pandemi Covid-19 belum bisa dipastikan kapan akan berakhir.
Adapun Percetakan 21 yang diresmikan pada tanggal 22 Maret 2021 ini, tentunya tidak bisa langsung berkembang seperti saat ini, pastinya juga mengalami pasang surut apalagi di tengah pandemi Covid-19.
Tidak bisa dipungkiri kata Bintang, berhubung pandemi Covid-19 masih melanda, hal ini berpengaruh kepada pelanggan, apalagi kegiatan-kegiatan selama Covid-19 cukup dibatasi oleh pemerintah.
Sedangkan disatu sisi, penghasilan terbesar percatakan 21 ini adalah lebih banyak diperoleh dari kegiatan-kegiatan organisasi dan instansi.
Di mana biasa pihak penyelenggara kegiatan, melakukan pemesanan seperti spanduk, baliho dan lain-lain. Namun, karena kegiatan berkurang otamatis pemesanan juga berkurang.
Meskipun itu saat ini, sudah mulai optimis karena, beberapa sekolah di Kabupaten Sinjai terlihat sudah mulai dibuka, sehingga jumlah pelanggan bisa dikatakan mulai banyak.
“Kami baru mendapatkan keuntungan itu saat memasuki bulan April, Mei dan seterusnya sampai saat ini. Adapun, pemasukan saat ini, range keuntungan kalau di rata-ratakan dalam sebulan Rp15 juta sampai Rp20 juta. Jumlah tersebut, sudah merupakan upah bersih, sekaligus waktu itu momentnya Idul Fitri dan sekolah mulai dibuka kembali,” ungkapnya.
Selanjutnya sama dengan usaha-usaha yang baru dirintis lainnya, tentunya agar dapat menarik pelanggan pasti menyediakan promo, hal yang sama juga dilakukan oleh Percatakan 21.
Dia mengatakan, waktu awal merintis percetakan ini kami menyediakan promo berupa potongan harga, free desain, juga bahkan pesanan pelanggan di antarkan langsung ke rumahnya.
Namun saat ini pihaknya sudah tidak menyediakan promo, karena di ketahui jumlah pasar sudah cukup meningkat.
Selanjutnya dia membeberkan, waktu awal merintis itu, pihaknya tidak mendapatkan keuntungan karena menyediakan promo sekaligus juga pelanggan belum banyak.
Namun karena kegigihan dan kerja kerasnya bersama tim, meskipun tidak mendapatkan untung, akan tetapi kenyataannya Percetakan 21 ini semakin dikenal oleh kalangan masyarakat.
Sekaligus dia dan timnya meski tidak mendapatkan untung, mengaku tetap optimis karena statistik dunia usaha percetakan tentunya semakin maju, sekaligus usaha ini cukup menjanjikan.
Selain itu juga mengungkapkan, rata-rata pelanggan Percetakan 21 ini, berasal dari beberapa desa di Kab. Sinjai, dinas-dinas, juga mahasiswa serta kegiatan-kegiatan di kampus. Sedangkan untuk masyarakat pada umumnya tidak terlalu.
“Rata-rata jumlah pelanggan setiap hari 10 sampai 20 orang, berasal dari berbagai kalangan,” ucapnya.
Selanjutnya dia menambahkan, layanan jenis produk cetakan yang disediakan ada untuk posisi outdoor juga indoor.
Misalnya untuk outdoor antara lain, spanduk, benner, sedangkan jenis produk cetakan untuk posisi di indoor seperti Roll benner, vektor, juga id card dan lain-lain.
“Jenis produk cetakan yang kami disediakan masih terbatas, karena disesuaikan dengan jumlah pasar. Ke depan, jika situasi sudah kembali normal, kami usahakan semua jenis percetakan akan disediakan,” sebutnya.
Adapun, kisaran harga yang disediakan di percetakan 21 ini ucap Muhtadi, mulai dari harga Rp15 ribu sampai Rp 30 ribu. Namun harga tersebut fluktuasi tergantung dari jenis dan bahan yang digunakan.
“Kisaran harga Rp 15 ribu ini biasanya untuk pembuatan poster-poster karena bahannya dari Albatros, sedangkan untuk kisaran harga Rp 30 ribu biasanya untuk pembuatan benner. Hanya saja, terkadang juga harga pembuatan benner Rp 80 ribu hingga Rp 200 ribu, yang jelas intinya patokan harga yang kami sediakan yakni, menyesuaikan dengan bahan dan jenis pemesanan,” tuturnya.
Sementara untuk kecepatan pembuatan pemesanan pelanggan itu tergantung yakni, jika desain sudah selesai sebelum di bawah ke Percetakan 21, di mana tinggal ingin dicetak bisa segera dibuatkan dan di ambil pada saat itu juga.
Namun, jika terdapat pelanggan mulai dari konsepnya harus di desainkan oleh tim kami, tentunya harus menunggu terlebih dahulu, terkadang bisa selesai satu sampai dua hari.
Tidak lupa dia juga menyebutkan, jumlah karyawan di percetakan ini terdiri atas empat orang sesuai dengan posisi masing-masing.
“Pertama owner, kedua bagian mesin, ketiga editor, dan keempat kasir, juga terdapat pegawai satu orang namun belum masuk kategori pegawai tetap. Sementara jumlah karyawan seperti itu dulu, di mana satu bagian ditangani satu orang, mengingat jumlah cetakan belum terlalu banyak,” jelasnya.
Sekaligus pihaknya sedang mencari pegawai untuk desain, adapun spesifikasi itu dapat mengoperasikan corel draw, juga menguasai photoshop
“Karena sekolah sudah mulai dibuka, sehingga kami kekurangan tenaga di bidang itu,” kuncinya.