SINJAI, Suara Jelata— Bupati Sinjai membuka rapat koordinasi tahap I program smart kampung, di kabupaten sinjai, di ruang pola Kantor Bupati, Selasa, (29/06/2021).
Kegiatan ini, dihadiri Camat Sinjai Timur, Camat Pulau Sembilan, Kepala Bappeda, dan kepala desa sinjai timur dan kepala desa pulau sembilan.
Dalam sambutan Bupati Sinjai, Andi Seto Gadhista Asapa mengatakan, pesatnya penggunaan teknologi Informasi dalam seluruh aspek kehidupan, mulai dari lingkungan pemerintah sampai dengan masyarakat.
Tentunya lanjut ASA sapaan akrabnya, telah mendorong beberapa kota/kabupaten untuk menghubungkan pemanfaatan teknologi Informasi berupa integrasi elemen-elemen kota/kabupaten.
“Untuk mendukung kesinambungan kehidupan berbasis teknologi Informasi atau bisa disebut dengan smart city/smart regency,” jelasnya.
Olehnya itu tambah ASA, sejalan dengan pengembangan smart city/smart regency, dalam konteks yang lebih kecil yaitu desa, sudah mulai diterapkannya konsep desa berbasis teknologi informasi atau disebut dengan smart village.
“Smart Village di Kabupaten Sinjai kita kenal dengan nama smart kampung. Smart Kampung adalah program pengembangan desa di Kabupaten Sinjai untuk mendekatkan pelayanan publik hingga tingkat desa,” Sebut ASA
Ia menambahkan, ke depan setiap desa didesain memiliki kerangka program terintegrasi yang memadukan antara penggunaan TIK berbasis jaringan internet, kegiatan ekonomi produktif, kegiatan ekonomi kreatif, peningkatan pendidikan-kesehatan, dan upaya pengentasan kemiskinan.
“Kegiatan rapat koordinasi pelaksanaan smart kampung yang dilaksanakan hari ini Selasa (29/06/2021) adalah rapat sesi pertama yang menghadirkan semua desa dari dua kecamatan yaitu kecamatan Sinjai Timur dan kecamatan Pulau Sembilan,” ujarnya.
Menurut ASA, rapat ini sangat penting karena mendukung program unggulan pemerintah daerah Kabupaten Sinjai, yaitu program Smart Kampung yang berada dalam lingkup program bidang pemerintahan dengan konsep tata kelola pemerintahan di desa.
“Dalam rangka untuk menyelesaikan setiap persoalan atau masalah yang dihadapi masyarakat, dan meningkatkan kualitas pelayanan publik serta menciptakan kondisi daerah yang mandiri, berkeadilan dan relijius melalui peningkatan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing berbasis teknologi informasi atau disebut dengan smart village,” tuturnya.
Selain itu ASA kembali berkata, meskipun belum ada satu kesepahaman mengenai konsep smart village, tetapi secara umum sebutnya, suatu desa dapat dikatakan desa cerdas apabila desa tersebut secara inovatif menggunakan teknologi informasi.
Dalam rangka mencapai peningkatan kualitas hidup, efisiensi dan daya saing dalam aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.
“Melalui kesempatan ini saya titipkan pesan kepada seluruh peserta agar dapat mengikuti secara seksama, dan marilah kita bekerja bersama, berkolaborasi agar pelaksanaan smart kampung bisa berhasil dengan baik,” tuturnya.
Adapun, rapat koordinasi ini dibagi dalam beberapa sesi dan akan menghadirkan kecamatan/desa yang berbeda di tiap sesinya.
“Lantaran kondisi saat ini, masih berada dalam situasi bencana yaitu adanya pandeml COVID-19 yang beberapa hari terakhir ini berdasarkan data WHO terjadi peningkatan kembali,” ujarnya.
ASA kembali berkata, smart kampung ini, juga bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh elemen kota/kabupaten dalam sebuah sistem teknologi informasi.
“Yang mudah diakses oleh semua orang, juga untuk penyediaan pelayanan publik yang transparan, efisien dan adil bagi semua masyarakat,” kuncinya.
