MAGELANG, Suara Jelata— Padi Sri Mulyo di Desa Sriwedari, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah diidentifikasi sekaligus dipelajari karakteristiknya. Padi Sri Mulyo ini banyak dilirik oleh daerah lain dan dikhawatirkan akan diklaim menjadi milik mereka.
Identifikasi dan karakterisasi dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang pada hari Kamis, (08/07/2021).
Dikatakan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Ade Sri Kuncoro Kusumaningtyas, bahwa kegiatan tersebut merupakan identifikasi kedua untuk padi lokal yang berasal dari Desa Kalisalak, Kecamatan Salaman tersebut.
“Itu anjuran dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Provinsi Jateng. Seminggu sebelum pelaksanaan panen harus dilakukan identifikasi hasil produksi padi lokal Sri Mulyo ini” kata Ade. Jumat, (09/07/2021).
Diungkapkan Ade, identifikasi dimulai dengan cara menghitung berapa bulir malai, baik yang berisi maupun hampa. Identifikasi ini akan memperkirakan berapa hasil produksi dalam satu hektar.
Penghitungan itu, lanjutnya, guna menentukan padi yang sudah ada varietasnya akan ditemukan spesifikasi fisik dari padi ini. Dari tinggi tanamannya, kemudian jumlah malai, serta jumlah bulir pada tiap malai.
“Dari situ akan diketahui setiap varietas memiliki ciri spesifikasi fisik masing-masing” imbuhnya.
Demplot di Desa Sriwedari ini kurang lebih 4.000 meter, diperkirakan hasil panen oleh penggarap dan pelaku organik di lahan demplot ini sekitar 2 ton.
Diharapkan dengan identifikasi ini akan bisa diterbitkan sertifikasi lokal yang boleh dikembangbiakkan di seluruh kecamatan di Kabupaten Magelang.
Menurut Ade, padi Sri Mulyo ini memang varietas yang memang belum ada namanya. Kemudian petani Kalisalak sendiri tidak tahu ini varietas apa, ternyata tadi sudah disampaikan 10-15 tahun yang lalu padi ini dikembangkan di Kalisalak dengan nama lokal Jangir. Kemudian oleh petani setempat akhirnya dinamai dengan nama Sri Mulyo.
“Mudah-mudahan dengan identifikasi oleh BPSB wilayah Kedu dan Provinsi Jateng, serta balai benih Kabupaten Magelang padi lokal ini bisa kita sertifikasikan dan diusulkan menjadi varietas lokal” kuncinya.