KLATEN, Suara Jelata— Di masa PPKM Darurat, para pelaku kuliner harus putar otak agar dapur rumah tetap ngepul. Seperti dilakukan Jumali (55), pelaku usaha bakmi Jawa yang biasa nongkrong malam hari di Jalan Yogya-Solo, persisnya di timur perempatan RSI Klaten.
Warga Nalaprayan RT 02 RW 07, Ketandan, Klaten Utara, Klaten, Jawa Tengah ini memilih buka siang hari dan melayani antar pesan dari rumah.
Selama PPKM Darurat, ia mengaku tutup jualan bakmi, tapi karena permintaan pelanggan, laki-laki ini akhirnya membuka usaha siang hari.
“Saya patuh ketentuan pemerintah. Tidak enak karena pelanggan saya banyak pejabat daerah. Maka atas permintaan para pelanggan, saya memilih buka siang hari mulai jam 11.00 WIB sampai jam 20.00 WIB di rumah Nalaprayan, Ketandan, Klaten Utara, Klaten persisnya pabrik Panili ke timur. Menu favorit kami mie rebus, mie goreng, nasi goreng, cap cay dan lain-lain” terang Jumali saat dihubungi Sabtu, (17/07/2021) malam.
Jumali mengaku, sekarang alat-alat memasak sementara dibawa pulang. Untuk urusan pemesanan dan antar pesanan dibantu anak-anaknya. Jadi selama berjualan di rumah, Jumali patuh melayani pembeli dengan sistem take away atau delivery order.
Untuk urusan memasak, kini Jumali berbagi dengan anak-anaknya. Meski demikian, kualitas menu tetap dijaga. Bahkan untuk bahan bakar dia menggunakan arang, jadi lebih matang sempurna.
“Kekuatan bumbu rempah juga kami jaga agar cita rasa kuahnya bisa sempurna” pungkas Jumali.