DAERAHNews

Pandemi Memberikan Inspirasi Bagi Seniman Magelang, Agus Merapi

×

Pandemi Memberikan Inspirasi Bagi Seniman Magelang, Agus Merapi

Sebarkan artikel ini

MAGELANG, Suara Jelata— Pandemi Covid-19 membuat aktivitas terbatas, bahkan kini demi memutus mata rantai virus itu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diterapkan. Hal ini disikapi kreatif oleh seorang seniman lereng barat Gunung Merapi Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Pandemi yang mewabah ini memberikan inspirasi bagi seniman Agus Suyitno dalam menciptakan karya lukisannya. Uniknya, Agus melukis bukan di atas kanvas, namun di koper kuno yang menjadi simbol bekal menghadap Sang Pencipta ketika Covid-19 masih mendera.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

“Untuk masa pandemi ini sekitar 9 lukisan. Baru tahun ini, sekitar 3 bulan ide melukis di koper pandemi” ucap seniman berambut keriting ini, Senin, (19/07/2021).

Sejumlah lukisan karya perupa yang akrab dipanggil Agus Merapi ini terpajang di rumahnya, tepatnya di Dusun Gatak, Desa Polengan, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Agus Merapi yang mengenyam pendidikan Seni Rupa UNS dan Sarjana Wiyata Yogyakarta ini mengaku ide awal melukis di atas koper karena tidak punya kanvas. Sementara untuk membeli kanvas ia kesulitan dengan kondisi masih pandemi, kemudian muncul ide untuk melukis di sebuah koper kuno koleksinya dan berlanjut hingga sekarang.

Koper kuno berlapis kulit cokelat dengan panjang 50 cm dan lebar 25 cm itu hanya bagian pintu yang dilukis. Hasilnya, penampilan koper kuno usang bekas wadah biola itu menjadi sebuah karya seni bernilai tinggi.

“Ini imajinasi saat pandemi, kopernya ini lapisannya kulit. Saya coba lukis kok menarik, sekarang lanjut” ungkap laki-laki yang berpenampilan sederhana ini.

Agus menuturkan, lukisan yang dihasilkan merupakan aliran baru yang ia ciptakan sendiri dan belum ada di dunia. Aliran tersebut bernama, Mistisistme dari kata mistis khas.

Menurut Agus, aliran itu hasil dari kontemplasi atau perenungan batin yang dipadukan dengan seni lukis Indonesia Asia Timur. Seperti keyakinan akan Dewa Dewi Kebaikan, kekuatan roh, alam dalam perjalanan spiritual sang pelukis.

Agus mengungkapkan, tema lukisan koper memang berkaitan dengan rasa prihatin akan banyaknya korban dari pandemi Covid-19 dan Gunung Merapi. Koper menjadi simbol bekal sedangkan Gunung Merapi adalah simbol keabadian.

“Tidak saja masa Covid, manusia harus memiliki bekal koper ini untuk menghadap Sang Pencipta melewati monumen abadi Gunung Merapi” jelasnya.

Selain pada media koper lukisan mistis, perupa Agus Merapi juga menggunakan berbagai ukuran kanvas. Saat ini beberapa koper sudah selesai ia lukis.

Bagi perupa kelahiran tahun 1965 ini, lukisan koper juga menjadi doa harapan agar pandemi segera berakhir dan masyarakat diberi kesehatan keselamatan.

Selain menjadi hiasan, semua hasil karyanya itu rencananya akan dipajang dalam sebuah pameran tunggal maupun bersama seniman lain. Dia menyebut, untuk sebuah lukisan karyanya dengan media koper kuno, minimal dipatok harga Rp 25 juta.