DAERAHNews

Pandemi Belum Berakhir, Gus Ipul Fokus Tanam Sayuran Sistem Hidroponik

×

Pandemi Belum Berakhir, Gus Ipul Fokus Tanam Sayuran Sistem Hidroponik

Sebarkan artikel ini

PURWOREJO, Suara Jelata— Berbagai aktivitas bermanfaat dapat dilakukan semua orang saat pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini. Salah satunya yaitu dengan berkebun dari rumah dengan sistem hidroponik.

Seperti yang dilakukan Emha Saiful Mujab yang berhasil memanfaatkan pekarangan rumahnya menjadi kebun hidroponik.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Pegiat media sosial yang beralamat di Desa Kaliurip, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Pemuda kreatif ini menjadi kebun hidroponik yakni sebuah sistem tanam menggunakan media air dan paralon yang dirancang sedemikian rupa.

“Kita bisa berkebun atau menanam tanaman dengan memanfaatkan ruang terbatas di rumah masing-masing. Tentunya kita juga bisa menanam sayuran untuk memenuhi kebutuhan pangan selama pandemi yang belum berakhir ini” kata Saiful Mujab di rumahnya. Minggu, (25/07/2021).

Emha Saiful Mujab yang akrab disapa Gus Ipul menjelaskan, ia tertarik menekuni hidroponik tersebut karena memiliki beberapa alasan, yakni di tengah lesunya ekonomi akibat pandemi, maka harus mampu bertahan dengan cara menciptakan perekonomian mandiri agar bisa bertahan hidup.

“Syukur kegiatan saya ini bisa memberikan kehidupan bagi yang lain, karena dalam mengerjakan ini, saya juga melibatkan warga sekitar. Bahkan, siapa pun yang mau belajar saya juga senang dan terbuka, karena ini lebih bermanfaat daripada sibuk mengkritik dan menghujat” ujarnya.

Lebih lanjut, diungkapkan Gus Ipul, dengan semakin terbatasnya lahan pertanian saat ini terutama bagi masyarakat urban perkotaan perlu adanya akselerasi, agar bisa berswasembada pangan meski tidak memiliki lahan.

“Sehingga dengan cara ini masyarakat bisa menanam cukup di pekarangan rumah yang sempit namun hasilnya lumayan. Apalagi ketika PPKM diberlakukan seperti sekarang, pasar tutup, penjual sayur keliling libur, kalau tidak menanam sayur sendiri bisa repot” paparnya.

Selain itu, ia juga berniat untuk memberi edukasi kepada masyarakat agar bisa berswasembada pangan meskipun dalam skala kecil, menanam sayur untuk kebutuhan keluarga. Meskipun nilainya tak seberapa, namun jika dihitung belanja sayur setiap keluarga lebih dari 15 ribu sehari, kalau sebulan 450 ribu.

“Dengan menanam sendiri kita bisa lebih menghemat” terang Gus Ipul.

Kini di pekarangannya, Gus Ipul menanam beberapa sayuran seperti sawi, seledri dan kangkung yang siap dipanen.