NewsSosial

Polda Jateng Bakal Santuni 333 Yatim Piatu Lewat Program Aku Sedulurmu

×

Polda Jateng Bakal Santuni 333 Yatim Piatu Lewat Program Aku Sedulurmu

Sebarkan artikel ini

SEMARANG, Suara Jelata– Ratusan anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal sebab covid 19 mendapat perhatian khusus Polda Jateng. Sebagai wujud perhatian itu, Polda Jateng siap meluncurkan program ‘Aku Sedulurmu’ untuk membantu anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena Covid-19 di seluruh Jawa Tengah.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M. Iqbal Alqudusy mengatakan melalui program ‘Aku Sedulurmu’ ratusan yatim piatu itu akan menerima bantuan berupa biaya pendidikan dari SD hingga SMA di luar yang telah ditanggung oleh pemerintah. Selain itu, Polda Jateng juga akan membantu pengadaan seragam dan sepatu maupun biaya untuk les tambahan.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

“Biaya ini juga dapat dimanfaatkan secara fleksibel untuk tambahan kebutuhan alat tulis, buku, biaya praktik dan lain sebagainya,” jelasnya, Selasa (10/08/2021).

Menurut Kabid Humas, dari data yang dimiliki Polda Jateng terdapat 333 anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19 pada 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Secara terperinci, data tersebut mencatat ada tiga kota/kabupaten dengan jumlah anak yatim piatu sebab Covid-19 terbanyak. Yakni, Kabupaten Sukoharjo dengan jumlah 33 anak, Kabupaten Klaten 28 anak, dan Kabupaten Karanganyar 26 anak.

“Adapun kabupaten/kota di Jawa Tengah yang nihil anak yatim piatu korban Covid-19 yaitu Kabupaten Pekalongan,” tuturnya.

Iqbal mengatakan program tersebut rencananya akan diluncurkan pada Senin (16/08/2021). Pihaknya mengimbau kepada masyarakat jika ada keluarga, saudara ataupun tetangga yang menjadi yatim piatu sebab Covid-19 agar mendaftar ke Polres di wilayahnya.

“Seluruh adik-adik yatim piatu tersebut diupayakan semaksimal mungkin untuk memperoleh bantuan lewat program ‘Aku Sedulurmu’ ini. Semoga bantuan ini bermanfaat dan meringankan beban mereka khususnya dalam menempuh pendidikan,” pungkas Iqbal.