SINJAI, Suara Jelata—Bupati Kabupaten Sinjai, Andi Seto Gadista Asapa, memperlihatkan bukti kepeduliannya pada sektor kesehatan sejak awal kepemimpinannya di Bumi Panrita Kitta.
Seperti penyediaan rumah singgah fasilitas yang disiapkan untuk Pasien dan keluarganya tanpa perlu lagi mencari penginapan berbayar selama menjalani pengobatan di Kota Makassar.
Hal ini dilakukan Bupati ASA tidak lain untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi pasien miskin atau kurang mampu di daerah yang dirujuk ke rumah sakit rujukan tingkat lanjut.
“Dengan hadirnya rumah singgah ini kami berharap keluarga pasien tidak lagi mengeluhkan permasalahan biaya karena Pemda sudah menyiapkan rumah singgah yang dekat dengan akses rumah sakit rujukan,” katanya.
Selain fasilitas rumah singgah untuk Warganya, Bupati ASA juga memberikan perhatian khusus bagi tenaga kesehatan (Nakes) medis maupun non medis yang bertugas di daerah terpencil, mereka diberikan tambahan insentif diluar dari gaji pokok.
Sekretaris Dinas Kesehatan Sinjai, drg. Farina Irfani menjelaskan, para nakes yang mendapat tambahan insentif adalah mereka yang bertugas di fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat kategori terpencil, seperti di Puskesmas Tenggalembang, Biji Nangka, Pulau Sembilan, Manipi dan Puskesmas Borong.
Hingga tahun anggaran 2021 kita masih menganggarkan insentif bagi nakes di yang bertugas di daerah terpencil. Besarannya itu untuk tenaga medis sebesar Rp1,5 juta dan tenaga non medis itu Rp350 ribu.
Pemberian tambahan insentif bagi tenaga medis yang jumlahnya 10 orang dan 118 untuk non medis, kata dokter Arin sapaanya, merupakan perwujudan visi misi Pemda Sinjai di bawah kepemimpinan Bupati Andi Seto Asapa (ASA).
“Kita menginginkan agar seluruh masyarakat memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas. Maka dari itu kita memberikan atensi dan penghargaan oleh Pemda melalui tambahan penghasilan bagi Nakes di wilayah terpencil,” bebernya.
Oleh karenanya, dokter Arin berharap para tenaga medis dan non medis yang bertugas di daerah terpencil biasa melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai standar.
Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa (ASA) mengatakan, pemberian insentif tambahan ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap nakes yang rela bertugas di daerah terpencil. Apalagi, resiko yang mereka hadapi besar.
“Meskipun nilainya belum seberapa tetapi tambahan insentif ini sebagai bentuk apresiasi kami kepada para nakes yang rela bertugas di wilayah terpencil, resikonya besar, butuh perjuangan,” kuncinya.