BANYUMAS JATENG, Suara Jelata – Menampilkan dokumentasi perjalanannya, Rumah Lengger Banyumas berkolaborasi berbagai bentuk kesenian. Pentas kolaboratif ini menjadi bentuk perjalanan panjang proses pendokumentasian dan riset yang menandai kelahiran satu tahun Rumah Lengger.
Gelaran kolaboratif bertajuk “Metamorfosa Lengger” ini dilakukan secara daring melalui kanal YouTube “Rumah Lengger” juga secara luring terbatas di Gedung Pertunjukan SMK Negeri 3 Banyumas, Sabtu (20/11/2021).
Sebelumnya, koreografer tari “Metamorfosa Lengger” Rianto mengatakan pertunjukan ini mengolaborasikan empat bentuk kesenian mencakup koreografi, film, musik tradisi dan seni rupa.
“Untuk tari, koreografinya mengeksplorasi Lengger Barangan, Lengger Sintren, dan Calengsai (Calung Lengger Barongsai),” katanya, Jumat (19/11/2021).
Seniman asli Desa Kaliori ini mengatakan ada hal unik dalam gelaran seni tersebut. Di mana pementasan tidak sekadar memadukan unsur budaya Jawa dan Tionghoa.
“Tapi juga berkolaborasi dengan pemutaran film dan musik tradisi. Sedang seni rupa terintegrasi sebagai bagian dari panggung pementasan dan sarana pertunjukan tari,” ungkap Rianto.
Rianto mengatakan, integrasi ini mengadopsi wayang beber yang digarap oleh seniman mural Adan Fajar serta karya instalasi Syaikhul Irfan dan perupa Mursalin.
Sementara Film Director, Harsya Pambudi menjelaskan kolaborasi “Metamorfosa Lengger” ini mendeskripsikan kemampuan para seniman lengger. Yaitu dalam beradaptasi dengan kondisi alam yang melingkupinya.
Tak hanya itu, para seniman juga mengangkat nilai-nilai kemanusiaan. Seperti penerimaan pada pluralisme serta terbuka pada praktik silang budaya pada program Fasilitasi Bidang Kebudayaan (FBK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini.
“Untuk proses syuting film, telah dilaksanakan di eks Karesidenan Banyumas (Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Kebumen) yang merupakan wilayah persebaran lengger,” pungkasnya. (Iwan)