GOWA, Suara Jelata— Mengangkat tema “Menulislah, agar engkau tidak dilupakan”, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Angkatan 66 menggelar dialog kepenulisan yang diselenggarakan di Parang Bebbu, Desa Tabbinjai, Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa. Minggu, (21/11/2021) malam.
Kegiatan yang berlangsung seru ini dihadiri oleh Emil, yang kemudian juga menjadi pembicara.
Dalam diskusinya, Emil menjelaskan bahwa kegiatan-kegiatan seperti ini mestinya dilestarikan sebagai upaya gerakan literasi.
“Orang-orang bergerak di dunia literasi itu tidak sebanding dengan orang-orang yang kumpul-kumpul di kafe yang tujuannya hanya untuk memuaskan diri. Untuk terus menghidupkan hal seperti ini, perlu memang pembiasaan sehingga itu terjadi perubahan,” ungkapnya.
Penulis buku Perempuan, Seratus Dua Puluh Lima itu juga mengajak kepada semua peserta yang hadir untuk membiasakan menulis sebagai bentuk kemerdekaannya dalam berpikir.
“Menulis itu harus merdeka, tapi bentuk kemerdekaan sesungguhnya itu ketika teman-teman sekalian berani menulis dan berani berkarya,” tegasnya.
Senada dengan itu, Tri, selaku panitia dalam kesempatannya mengungkapkan bahwa hal terpenting dalam gerakan literasi sebenarnya adalah penyadaran.
“Kita mesti sadar bahwa apa yang kita lakukan di malam ini harus punya efek sosial, apalagi jika menyinggung soal literasi, tanpa peradaban literasi kita tidak mungkin bisa duduk berbincang seperti sekarang ini,” jelasnya.
Lebih lanjut, selaku panitia pelaksana menjelaskan alasan diselenggarakan dialog ini untuk menjaga spirit penulisan dan ajang bersilaturahmi.