Belum lagi mahasiswa yang pulang ke kampung dan membagikan pemahaman tentang literasi, sedikit banyaknya akan ada karya yang dilahirkan.
Seperti salah satu perempuan yang ada di Tombolo Pao, Andi Eka Saputri, yang sudah mempunyai beberapa Opini di bidang gender, salah satunya “Pentingnya Pendidikan Seks Sejak Dini” yang mengkritik tentang kekerasan seksual yang menjadi darurat di Indonesia.
Bukan hanya itu, salah satu pemuda Tombolo Pao, Ahmad Baharuddin, yang juga mempunyai opini “Nguraki’ Nak “ tulisannya ini menitik beratkan pada nilai-nilai luhur kemanusiaan dan budaya pada perkembangan globalisasi.
Terlepas dari pemuda berprestasi tersebut, ada banyak juga yang belum mempunyai minat literasi dengan beberapa faktor, yaitu pendidikan dan kurangnya kesadaran pemerintah akan pentingnya pemahaman literasi sejak dini.
Pemerintah bisa saja mengadakan sekolah menulis bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk mendobrak minat literasi, bukan hanya pemerintah yang berperan penting.
Namun organisasi-organisasi juga penting melihat ini, karena tak menutup kemungkinan banyak yang mempunyai bakat di dunia literasi, hanya saja wadah yang disiapkan tidak memadai.