SINJAI, Suara Jelata—Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Sinjai (HIPPMAS) menilai lelang proyek di Pemda Sinjai ada kesan pengaturan proyek untuk pemenang tender. Selasa, (25/6/2019).
Hal ini diutarakan Pengurus DPP HIPPMAS, Ikhwan kepada media ini, dirinya bahkan meminta agar pihak kepolisian untuk memeriksa dan membuka situs LPSE.
“Karena kami menduga ada indikasi pemalsuan berkas lelang pemenangan karena persekongkolan pokja, makanya pokja ULP pengadaan barang dan jasa sudah kita laporkan di tipidkor,”Katanya.
Seperti contohnya menurut Ikhwan, proyek rehabilitasi jaringan irigasi di Lompoa, Kecamatan Sinjai Selatan diduga sarat adanya pengaturan yang dilakukan oleh panitia tender dan PPK.
“Dimana kami menduga adanya nilai penawaran dari calon pemenang menawar sekitar 99% dari nilai total hps atau dihilangkan sekitar 1% saja, ” terangnya.
Disamping itu lanjutnya, terlihat beberapa nilai penawaran yang hampir sama dan ini diduga dilakukan oleh beberapa perusahaan yang dan dibawa oleh satu orang saja.
“Hal ini menunjukkan bahwa ada beberapa penyedia yang bekerjasama untuk mengatur nilai penawaran,”terangnya.
Dia berharap agar pihak kepolisian Polres Sinjai untuk segera melakukan penyelidikan terhadap server LPSE dengan melakukan pemeriksaan Forensik terhadap seluruh nilai penawaran dalam server LPSE.
Dengan memperhatikan jejak digital baik kontraktor, panitia lelang, maupun konsultan perencana yang sebelumnya telah membuat dan menyusun dokumen lelang.
“Hal tersebut kami duga adanya upaya untuk bagi-bagi proyek,”pungkasnya.
Sampai berita ini diturunkan, pihak terkait yakni ULP LPSE belum memberikan keterangan.
Redaksi