SINJAI, Suara Jelata—Kondisi jalan yang kian memprihatinkan, membuat salah satu pemuda Desa Kanrung, Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai, Muh Aswin melayangkan surat terbuka untuk Bupati Sinjai. Senin, (19/8/2019).
Dalam suratnya Aswin mengambarakan sedikit kondisi jalan di Desa Kanrung.
Dia juga yakin, bahwa Bupati Sinjai akan iba dengan kondisi jalan tersebut.
Dia berharap, semoga Bupati Sinjai menyimak apa yang disampaikannya.
Ini isi surat terbukanya.
Yang terhormat, Bapak Bupati Kab Sinjai
Assalamualaikum wr wb
Melalui kesempatan ini, saya selaku putra daerah kabupaten sinjai, dari pelosok desa yang mungkin bapak tidak pernah mau tahu kondisinya, tapi apa boleh buat, terpaksa dalam surat ini saya akan memberitahukan sedikit gambaran tentang desa yang saya tempati ini.
Tapi jangan khawatir, saya tidak menjelaskan secara detail yang menjadi kekurangan di desa ini karna saya yakin akan membuat bapak menjadi sedih dan mungkin tidak bisa tidur, jika bapak menanggapi dengan pribadi.
Saya yakin bapak akan iba dengan kondisi kami tapi surat ini untuk kepala daerah pak, bukan pribadi jadi kami tak butuh iba, cukup pembangunan saja.
Semoga bapak menyimak apa yang saya sampaikan kemudian.
Jalan atau biasa elit politik menyebutnya sebagai infrastruktur jalan adalah faktor utama penunjang kesejahtraan, kami sangat merasakan itu.
Lahir dari keluarga petani tentunya dampak kerusakan jalan yang berkepanjangan ini seolah menjadi hantu nyata bagi kami, kenapa demikian ? kebutuhan pokok melejit, harga hasil tani anjlok dikarenakan akses untuk menjemput hasil tani itu susah.
Meski harga dipasaran normal kami tetap menjual dengan harga rendah, daripada tidak laku, apa boleh buat.
Yang lebih parahnya lagi jalan ini adalah jalan penghubung antar Kecamatan Sinjai Tengah dan Kecamatan Bulupoddo dan juga jalan penghubung antar Desa Kanrung dan Desa Saohiring.
Tapi entah kenapa seolah hal demikian belum juga cukup menjadi pertimbangan untuk dilakukannya perbaikan.
Bapak Bupati yang terhormat, untuk diperhatikan, kurangnya kami apa ? dibalik susahnya kondisi ekonomi namun tiba masa pembayaran pajak, kami bayar pak.
Kami sudah mulai bosan dengan kondisi seperti ini pak. Merasa dianak tirikan selalu terpikir tapi pikiran positif masih bisa memberi toleransi namun hal demikian tak berlangsung lama sebab jiwa perlawanan kian memuncak.
Ini tentang keresahan, bukan keresahan pribadi tapi simpulan keresahan warga yang tertib tapi tak kunjung di perlakukan layaknya anak kandung. Kami muak, itu wajar.
Sekian, jalan kami rusak pak, tidak percaya, silahkan cek sendiri.
Wassalamualaikum wr wb.
Saat dimintai tanggapan tentang adanya surat terbuka ini, Kabag Humas Setdakab Sinjai, Tamsil Binawan mengatakan, bahwa dirinya belum bisa menanggapi surat tersebut.
“Saya belum bisa tanggapi karena mau dikoordinasikan dulu dengan dinas PU, apakah masuk dalam APBD 2019,” kuncinya.
