NasionalNews

Kemunculan Kerajaan ‘Palsu’ Purworejo Hebohkan Warga Yogya

×

Kemunculan Kerajaan ‘Palsu’ Purworejo Hebohkan Warga Yogya

Sebarkan artikel ini

YOGYAKARTA, Suara Jelata— Kerajaan Keraton Agung Sejagat yang muncul dan mendadak viral hingga menghebohkan masyarakat Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menjadi perbincangan hangat sebagian warga di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pasalnya, pasangan Raja Totok Santoso Hadiningrat (42) dan Permaisuri Kanjeng Ratu Dyah Gitarja atau Fanni Aminadia (41) ternyata mengontrak rumah di wilayah Godean, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Hasil penelusuran media ini Jumat (17/1) pagi, pasangan Raja dan Ratu Keraton Agung Sehangat palsu itu, selain mengontrak rumah di Sleman juga memiliki usaha warung kopi (Angkringan).

Usaha angkringan yang digeluti sang Raja dan Ratu palsu dari Purworejo tersebut, memanfaatkan pekarangan rumah kontraknya.

Terutama gazebo yang ada, digunakan sebagai tempat para tamu yang datang menikmati kopi yang dijual disana.

“Dia (pasangan Raja dan Ratu Kerajaan Keraton Agung Sejagat), sudah setahun lebih ngontrak disini dan buka usaha angkringan. Kita tidak tahu kalau dia Raja dan Ratu,” ujar sejumlah warga tetangga Totok Santoso dan Fanni di Godean, Sleman, Yogyakarta.

Selama mengontrak di Godean, diakui oleh tetangganya jika keduanya jarang bergaul dengan warga setempat. Saat warga gotong-royong pun, mereka tak pernah ikut.

Nah, usaha angkringan yang semula ramai dikunjungi warga penikmat kopi, kini mendadak sepi. Tak seorang pun tampak beraktifitas disana. Iya, pemilik angkirangan Totok Santoso dan pasangan wanitanya Fanni Aminadia kini tak bisa bebas lagi. Ia ditangkap polisi lantaran mendirikan kerajaan palsu.

Akibat aksinya itu, pasangan Raja dan Permaisuri palsu ini diduga membuat keonaran di tengah masyarakat.

Selain itu, polisi juga menduga mereka melakukan penipuan dengan berkedok mengaku sebagai Raja dan Ratu Kerajaan Keraton Agung Sejagat.

Hebatnya lagi, Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat yang mengklaim bahwa mereka mampu menggaji para pengikutnya setiap bulan.

Nominal mata uang dollar yang bakal dipakai menggaji adalah dollar dan uang tersebut berasal dari salah satu bank di Swiss.

Sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko Amelda Daniel mengatakan, Totok Santoso dan Fanni Aminadia diamankan pihaknya dan ditetapkan menjadi tersangka.

“Keduanya ditetapkan sebagai tersangka setelah ada motif penarikan dana dari masyarakat dengan cara tipu daya yang menggunakan simbol-simbol kerajaan,” ujar Kapolda Jawa Tengah.

Muhammad