SINJAI, Suara Jelata—Bupati Sinjai, Andi Seto Gadista Asapa beberapa hari terakhir terlihat aktif turun langsung menyapa Warganya di Desa dan kelurahan. Minggu, (10/5/2020).
Sambil membawakan paket sembako secara door to door, dia setia didampingi oleh Istrinya yang juga merupakan Ketua TP PKK Kabupaten Sinjai Andi Nurhilda.
Tak jarang terpantau, Seto berbincang dengan Warga penerima bantuan sembako dan menanyakan aktifitas keseharian Warganya yang terdampak Covid-19.
Anak mantan Bupati Sinjai dua periode, Andi Rudianto Asapa ini bahkan rela berjalan kaki di jalan yang menanjak jika jarak antara Jalan dengan Rumah penerima sembako berjauhan.
Seperti saat memberikan paket sembako di Desa Bua, Kecamatan Tellulimpoe. Dirinya menyasar Rumah Warga di pelosok desa dengan medan yang sulit.
Hal ini pun menjadi bahan diskusi di kalangan publik di Kabupaten Sinjai, dan menuai komentar beragam.
Salah satu narasumber media ini mengatakan jika seharusnya Bupati Sinjai tidak usah turun langsung membagikan sembako ke Warga yang ada di pelosok desa dan kelurahan.
Menurutnya, cukup dengan mempercayakan aparat pemerintah setempat, apalagi paket sembako yang dibagikan juga tidak seberapa nilainya.
“Janganlah Pak Bupati terkesan pencitraan dengan sering turun ke Warga secara langsung memberikan bantuan, itu kan bisa dititip sama bawahannya, masih jauh Pilkada,” terang Agus, salah satu Mahasiswa perguruan tinggi di Sinjai.
Dalam kesempatan, saat diwawancarai awak media, Andi Seto mengaku jika dirinya turun untuk melihat langsung kondisi Warganya.
“Sebenarnya kita kan mau melihat langsung bagaimana calon – calon penerimanya, bagaimana pun kita mengakui kadang- kadang data yang dimasukkan ini tidak akurat. Maka dari itu, kami turun langsung melihat betul- betul orang yang layak,” bebernya.
Jadi kata Seto, pada saat pembagian bantuan apabila dianggap tidak layak biasanya juga lagsung mengalihkan atau meminta kepada kepala Desa untuk memberikan pada orang yang lebih layak.
“Jadi, mungkin dengan cara ini kita juga bisa sekaligus memferivikasi, dan melihat apakah data yang kita dapatkan dari Dinas-Dinas terkait ini sudah valid betul atau tidak valid. Kalaupun tidak valid, kita bisa mengganti atau menahan bantuan ini sehingga nantinya kita bisa cari orang yang lebih layak, ” pungkasnya.
Salah satu Warga di Dusun Pasisikan, Desa Bua mengaku bangga dikarenakan Bupati mengunjungi daerahnya dan memberikan bantuan untuk tetanganya yang merupakan pengurus Mesjid.
“Baru kali ini bertemu Pak Bupati sejak terpilih, kita ini senang jika dapat bertemu dengan pemimpin kita, ” kuncinya dengan dialek Bugis yang kental.
Zhar