Ketua DPC Partai PKB Sinjai, Andi Olivia Batari Sugi
SINJAI, Suara Jelata—Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Sinjai meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai memperhatikan pendidikan pondok pesantren, di tengah rencana kebijakan pemerintah pusat yang dikenal dengan new normal.
Hal ini diutarakan Ketua DPC PKB Sinjai, Andi Olivia Batari Sugi, jika kebijakan ini mulai diterapkan untuk semua bidang kehidupan masyarakat, maka pondok pesantren juga akan terkena dampak kebijakan tersebut.
Apalagi di Kabupaten Sinjai karena memiliki Pondok Pesantren yang tersebar di sembilan kecamatan.
“Pemda harus memberi perhatian khusus terhadap sarana yang dibutuhkan pondok pesantren, dan anggaran untuk itu harus dialokasikan di APBD, ” kata Legislator DPRD Sinjai ini.
Lanjutnya, alokasi dana tersebut diperuntukkan untuk kebutuhan mempersiapkan sarana dan prasarana sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.
Diantaranya meliputi pusat kesehatan pesantren (Puskestren) beserta tenaga dan alat medis.
Ia menambahkan, kelengkapan sarana mandi cuci kakus (MCK) yang memenuhi standar protokol Covid-19, Westafel portable dan penyemprotan disinfektan, Alat Perlindungan Diri (APD), alat rapid test, hand sanitizer, dan masker, semua itu harus disiapkan.
Kebutuhan penambahan ruangan untuk ruang karantina, isolasi mandiri, ruang asrama dan ruang kelas untuk memenuhi standar penerapan physical distancing.
“Hal lain yang terpenting adalah sarana belajar, sarana kesehatan dan pemenuhan ketahanan pangan selama new normal covid-19 berlangsung,” bebernya.
Pemkab Sinjai juga harus memfasilitasi rapid test dan pemeriksaan swab massal untuk seluruh kiai dan santri sebagai penanda dimulai kegiatan belajar di pesantren.
“Pemerintah juga harus menyiapkan standar operasional prosedur atau Prosedur Tetap beserta petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknisnya dalam bentuk buku saku dan sebagainya, tentang tata cara penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di pesantren dalam masa new normal, ” kuncinya. (Rls)