News

Sinergitas Ansor dan Banser Ditanamkan Sejak Kaderisasi PAC

×

Sinergitas Ansor dan Banser Ditanamkan Sejak Kaderisasi PAC

Sebarkan artikel ini

JATENG, Suara Jelata— Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menggelar Kaderisasi. Kegiatan dilakukan melalui Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) Angkatan Ke-II, berlangsung di Gedung MWCNU Kecamatan Windusari, mulai tanggal 27 sampai 29 November 2020.

Kegiatan yang mengusung tema “Revitalisasi Gerakan Menuju Kader Militan dan Mandiri” ini dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Yaitu melalui cek suhu tubuh, pemakaian masker dan face shield, cuci tangan serta jaga jarak.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Pada Pembukaan dihadiri jajaran Forkompimcam Windusari, Rais Syuriah PCNU Kabupaten Magelang, jajaran Pengurus MWCNU Kecamatan Windusari, Muslimat NU, serta Badan Otonom NU Kecamatan Windusari.

Ketua Pimpinan Anak Cabang GP Ansor Kecamatan Windusari Abdul Aziz menuturkan meski pandemi belum berhenti, kaderisasi harus terus berjalan. Sebab kaderisasi adalah jantung organisasi. Dari hal itu tercipta lokomotor (penggerak) organisasi.

Aziz menandaskan, militansi kader harus diwujudkan dengan khidmah kepada agama, bangsa dan negara.

“Bagaimana menjadi kader yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat namun dalam koridor satu komando organisasi,” tandasnya.

Dalam sambutannya Camat Windusari, Subianto, menuturkan sinergitas antara Ansor-Banser Kecamatan Windusari harus selalu dipupuk, terlebih di saat pandemi ini.

“Kebersamaan inilah yang menjadi kunci dalam menghadapi pandemi,” ujarnya.

Subiyanto juga mengucapkan terima kasih kepada para Ansor-Banser, Bagana (Banser Tanggap Bencana). Dimana mereka beberapa kali sudah ikut andil dalam menanggulangi pandemi ini, seperti saat penyemprotan disinfektan maupun sosialisasi penggunaan masker.

“Ke depan kami berharap, agar para kader Ansor-Banser di Windusari ini bisa bersama-sama menjaga sinergitas menjaga kelestarian alam dan lingkungan di Kecamatan Windusari,” kata Subiyanto.

Salah satu sinergitas yang diimplementasikan adalah menjaga sumber-sumber mata air yang ada di Windusari. Sebab kebutuhan air semakin bertambah, sementara cadangan air bersih akan semakin berkurang.

“Semoga setelah PKD ke II ini akan menambah kader-kader yang mampu memberikan kemanfaatan bagi lingkungan dan masyarakat, khususnya di Windusari,” kuncinya.

Agung Libas