NewsPEMDA SINJAI

Dinas P3AP2KB Sinjai: Pernikahan Usia Dini Pengaruhi KDRT

×

Dinas P3AP2KB Sinjai: Pernikahan Usia Dini Pengaruhi KDRT

Sebarkan artikel ini

SINJAI, Suara Jelata— Pernikahan usia dini mempengaruhi banyak aspek, salah satunya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dalam kehidupan masyarakat, khususnya pelaku pernikahan usia dini itu sendiri.

Hal ini menjadi fokus penanganan yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Sinjai. Minggu, (13/12/2020).

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Kepala Dinas P3AP2KB Sinjai, Haerani Dahlan, mengatakan bahwa disetiap kesempatan pihaknya senantiasa melakukan sosialisasi kepada orang tua setiap anak.

“Kami juga bekerjasama dengan Kementrian Agama melakukan sosialisasi kepada penyuluh-penyuluh agama supaya itu bisa membantu di wilayah kerjanya untuk memberikan penyuluhan untuk mencegah pernikahan usia dini,” katanya saat ditemui di Kantornya di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai.

Dimana pernikahan dini kata Haerani Dahlan, yakni dibawah umur 17 (Tujuh Belas Tahun).

“Sosialisasi ini dilakukan dengan tujuan memberi edukasi kepada masyarakat terkait pemahaman tentang resiko perkawinan usia anak,” ucapnya.

Lanjut Haerani Dahlan, menuturkan bahwa penting upaya-upaya untuk mencegah pernikahan usia anak sehingga dengan harapan dapat menekan angka pernikahan usia muda di Kabupaten Sinjai.

“Melahirkan di usia muda sangat berbahaya yang berdampak terhadap resiko kematian ibu dan bayinya sangat tinggi dan bisa juga mengkibatkan KDRT dan dapat menyebapkan perceraian, ini salah satu hal yang mesti disosialisasikan kepada para remaja,” lanjutnya.

Untuk itu, melalui kampanye tersebut para usia anak memiliki bekal ilmu tentang resiko yang dihadapi dan bagaimana kiat-kiat yang bisa dilakukan agar tidak terjebak dalam pernikahan usia anak.

“Kiatnya sebenarnya tidak bisa juga sendiri dari DP3AP2KB semua unsur harus terlibat termasuk dunia pendidikan,” tandasnya.

Dimana anak baru, harus melanjutkan pendidikannya agar meraka tidak cepat putus sekolah dan mendapatkan pendidikan yang layak.

Supaya memperbaiki masa depannya dengan baik itu salah satunya mengani kiat-kiatnya.

“Ini dilakukan agar mereka itu memiliki gambaran tentang resiko yang dihadapi dan bagaimana kiat -kiat yang bisa dilakukan agar tidak terjebak dalam pernikahan usia dini ini,” ungkapnya.

Dengan demikian, diharapkan adanya peningkatan kualitas dan pengarahan mobilitas penduduk agar mampu menjadi sumber daya yang tangguh bagi pembangunan dan ketahanan nasional.

“Terus kita juga disini mempunyai forum anak yang menjadi binaannya DP3AP2KB itu, forum anak, rajin melakukan sosialisasi terhadap teman-teman sebayanya untuk memberikan edukasi,” kuncinya.

Laporan: Peserta Sekolah Jurnalis III Suarajelata, Saprianto