DAERAHNews

Aktivis HMI Pamekasan: Kongres Bukan Ajang Seremonial, Tapi Pertarungan Gagasan

×

Aktivis HMI Pamekasan: Kongres Bukan Ajang Seremonial, Tapi Pertarungan Gagasan

Sebarkan artikel ini
Royhain Iqbal (Berdiri)

PAMEKASAN, Suara Jelata— Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) akan melangsungkan kongres HMI ke XXXI yang akan digelar di Surabaya pada 17-22 Maret 2021.

Kongres kali ini akan berbeda daripada yang kamaren, pasalnya Kongres sekarang akan berlangsung di tengah pandemi Covid-19 dengan protokol kesehatan Covid 19 yang ketat.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Kota Pahlawan akan menjadi tempat tertujunya mata dan harapan kita nantinya menyaksikan pemimpin baru di Pengurus Besar HMI.

Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pamekasan mendukung Kongres HMI ke XXXI, menurutnya Kongres merupakan momen nahkoda baru bagi organisasi tertua ini.

“Kongres HMI ke XXXI merupakan momen sakral yang ditunggu untuk melahirkan calon eks pemimpin baru yang memiliki semangat Nilai-nilai Dasar Perjuangan (NDP) HMI” terang Royhain Iqbal, kepada awak media ini. Selasa, (16/03/2021).

Tidak hanya itu, Ketua Umum HMI Komisariat Tarbiyah IAIN Madura ini menambahkan bahwa kongres HMI bukan sebatas kewajiban pemilihan setiap tahun atau setiap periode dijalankan, melainkan ajang pertemuan gagasan dan dialektika di forum menuju HMI emas di bawah panji panji Islam.

“Kongres XXXI ini merupakan ajang pertemuan gagasan di forum yang semua mata penjuru HMI di Nusantara akan tertuju ke penggelaran tersebut dengan harapan munculnya pemimpin baru yang diharapkan oleh agama dan bangsa seperti peran HMI sebagai organisasi perjuangan” kata dia.

Lanjut alumni LK II HMI Cabang Bogor dan SC Pamekasan tersebut mengatakan, Kongres nantinya juga merupakan ikhtiar dan ijtihad yang tidak hanya seremonial saja, tetapi ikhtiar dan ijtihad dalam menghadirkan konsep baru di era tantangan tekhnologi dan pola adaptasi baru di tengah Covid-19.

“Perkembangan semakin pesat yang mempengaruhi sendi-sendi kehidupan, termasuk perkaderan, maka seyogyanya di era tekhnologi dan pandemi Covid-19 ini konsep matang harus siap dilahirkan dari para calon pemimpin yang sudah terdaftar sehingga formulasi gagasan dapat diserap terutama kaderisasi seperti komisariat sebagai lumbung perkaderan” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Lokal (Panlok) Kongres HMI ke XXXI, Syafiudin, menjelaskan bahwa pelaksanaan kongres dilakukan dengan model Hybrid.

“Artinya, peserta peninjau tidak ikut hadir ke Surabaya, cukup mengikuti persidangan secara virtual di cabang masing-masing” kata Syafiudin.

Sedangkan utusan (pemilik suara/hak pilih) hadir langsung ke lokasi kongres di Surabaya, yang tempatnya dibagi dua, yakni di Islamic Center dan Asrama Haji, dengan menerapkan Prokes Covid-19 secara ketat.

“Kami (Panlok read) sudah siap secara teknis, mulai dari penjemputan dan penyambutan peserta, pelaksanaan tes swab Covid-19 seluruh peserta, keamanan, penginapan dan lainnya, Insya Allah sudah siap” kunci Syaifudin dikutip dari beritajatim.