PAMEKASAN, Suara Jelata— Dampak pandemi Covid-19 cukup terasa bagi masyarakat Indonesia. Aspek ekonomi pun terdampak akibat pandemi Covid-19, seperti pedagang, pengusaha dan lain-lain.
Selain itu, kebijakan pemerintah juga berimbas terhadap berkurangnya interaksi sosial yang berdampak secara ekonomi.
Seperti yang dirasakan oleh Ach. Sujino, pengusaha tempe yang dinamakan Tempe “Mantap” yang beralamat di Desa Polagan Tengah, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
“Dampak pandemi ini pada produksi tempe kami yang biasanya terjual habis 100% mengalami penurunan sekitar 50%” kata Ach. Sujino kepada awak media ini. Minggu, (02/05/2021).
Kendati demikian, Sujino yang akrab disapa, mengaku hal itu bukan menjadi alasan untuk tidak maksimal dalam bekerja keras dengan tetap memproduksi tempe dan menjaga kualitas yang diprioritaskan.
“Kami tetap semangat dalam memproduksi tempe ini dengan menampilkan kualitas terbaik, walaupun di masa pandemi ini yang juga berpengaruh terhadap harga ialah kedelai yang semakin melambung tinggi” ujarnya.
Dirinya pun patut dijadikan contoh oleh pengusaha lain, sebab sikap optimis dan pekerja keras menjadi kunci agar tetap menghasilkan produksi tempe yang berkualitas.
“Saya tetap optimis bahwa usaha yang saya rintis ini dikemudian hari akan semakin bekembang pesat, namun tidak bisa dipungkiri bahwasanya untuk memajukan sebuah usaha, maka harus ada kesabaran dan semangat berlabel pejuang di dalamnya” terangnya.
Dirinya pun mengatakan, walaupun usaha tempe yang dirintis dalam pengembangan, namun tidak kalah saing dengan lainnya.
“Walaupun usaha saya masih dalam tahap pengembangan namun kualitas tempe yang saya produksi tiap hari tidak kalah saing dari perusahaan tempe yang sudah terkenal, artinya kalau berbicara kualitas saya pastikan ini terbaik yang kami produksi” pungkasnya.
Diketahui, harga tempe untuk ukuran kecil yaitu 2.500 dan 4.000 untuk ukuran besar. Kemudian untuk pemesanan bisa via telepon ke nomor 082332867800 atas nama Ach. Sujino.