SINJAI, Suara Jelata—Pemerintah Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan patut diacungi jempol, karena di tengah pandemi covid-19 mampu menurunkan tingkat kemiskinan dari angka 9.14 persen menjadi 9 persen.
Hal itu, diungkapkan Kepala Bappeda Sinjai, Irwan Suaib, setelah mengikuti Musrembang perubahan RPJMD Sinjai tahun 2018-2023, di Ruang Pola Kantor Bupati Kab. Sinjai. Rabu, (19/05/2021).
“Wagub Sulsel pernah mengatakan Kab. Sinjai perlu diberikan apresiasi karena mampu menurunkan tingkat kemiskinan di tengah pandemi covid-19, dari angka 9.14 persen turun menjadi 9 persen,” terangnya.
Irwan bilang, bukan hanya tingkat kemiskinan yang menurun, akan tetapi tingkat pertumbuhan ekonomi Kab. Sinjai di tengah pandemi covid-19, tidak mengalami kontraksi atau tidak minus.
“Tingkat pertumbuhan ekonomi Kab. Sinjai tahun 2020 yakni 1.55 persen, angka tersebut sebenarnya jauh dari target,” tuturnya.
Meskipun itu kata Irwan, angka ini memperlihatkan Sinjai mampu mempertahankan pertumbuhan ekonominya agar tidak mengalami kontraksi.
“Dibandingkan dengan daerah-daerah lain itu, banyak yang mengalami kontraksi,” katanya.
Irwan bilang, tidak bisa dipungkiri di tengah pandemi covid-19, tingkat pengangguran nyatanya tidak bisa dibendung, namun disisi lain Kab. Sinjai mampu menurunkan angka kemiskinan.
“Turunnya angka kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi yang tidak mengalami kontraksi, menandakan kebijakan program strategis daerah manfaatnya tepat sasaran. Baik dalam peningkatan ekonomi maupun penurunan kemiskinan,” ucapnya.
Ia menungkapkan, adapun upaya-upaya pemerintah di tengah pandemi covid-19 yakni, bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat yang berdampak covid-19, diperoleh dari hasil usaha UMKM.
“Selama covid-19 UMKM tidak mengganggur, mereka tetap bekerja karena banyak yang melakukan pemesanan. Olehnya itu, beberapa pengusaha mikro diupayakan usahanya banyak yang pesan, kemudian hasilnya diberikan kepada masyarakat miskin yang terdampak covid-19,” paparnya.
Upaya pemerintah bukan hanya itu saja, Irwan menambahkan, seperti bantuan seragam sekolah, Pemda Sinjai juga menggaet dan memperdayakan penjahit-penjahit lokal yang ada di Kab. Sinjai.
“Meskipun pandemi covid-19 sedang melanda, akan tetapi UMKM dan para penjahit tetap melakukan aktivitas. Mungkin, itu salah satu upaya yang mengakibatkan terjadinya penurunan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi yang tidak kontraksi,” kuncinya.