MAGELANG, Suara Jelata— Tak hanya diberi pendidikan yang bersifat kognitif dan afektif, namun sejak dini anak-anak perlu dididik di bidang psikomotor. Dalam hal ini anak harus dikembangkan keterampilannya sesuai dengan perkembangan usianya. Seperti dilakukan di SD Negeri Gondangrejo, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang,, Jawa Tengah.
Saat menunggu hari pembagian rapor, waktu jeda digunakan oleh para guru untuk memberikan tugas keterampilan kepada para siswa. Kali ini berupa keterampilan memasak bersama orang tua yang ditugaskan kepada suswa-siswi Kelas VA dan VB di sekolah itu.
Wali Kela VA SD Negeri Gondangrejo, Kristin Natalia, S.Pd menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk mengasah kreativitas anak dalam memasak dengan orang tua. Selain itu juga untuk membangun kerjasama anak dengan orangtuanya, serta melatih anak belajar memasak sejak dini.
“Sehingga anak dalam hal menu masakan, tidak hanya tahunya disiapkan oleh orang tua saja. Namun anak perlu memiliki kemampuan menulis resep. Sekaligus mengajarkan anak untuk tahu bahan dan cara memasaknya,” jelas Kristin saat menilai masakan kreasi anak, Rabu (16/06/2021).
Dikatakan Kristin, melaksanakan tugas di rumah tersebut, ternyata para siswa sangat antusias. Bahkan mereka sangat kreatif, baik untuk menu maupun cara menyajikan seperti yang diharapkan.
“Ini sesuatu yang membanggakan. Hasil ini membuktikan bahwa anak-anak mampu melakukan tugas, berkomunikasi dan bekerjasama dengan orang tuanya,” kata Kristin bangga.
Sementara Wali Kelas VB, Mutik Ratnawati, S.Pd menambahkan bahwa anak diberi tugas berkreasi dalam hal memasak. Untuk menu dikreasikan bersama orang tua masing-masing di rumah.
“Kemudian siswa mengumpulkan ke sekolah hasil memasak bersama orang tuanya. Setiap masakan yang dikumpulkan disertai resep lengkap yang ditulis tangan oleh siswa sendiri,” imbuh Mutik.
Di Ruang Tamu sekolah setempat, Kepala SD Negeri Gondangrejo, Rumiyati, S.Pd mengaku bangga dengan inovasi para guru dalam melatih anak mengembangkan keterampilan. Para guru telah mengajarkan anak berkreativitas menggunakan waktu luang, juga membuktikan belajar di rumah pun tetap bisa dilakukan bersama orang mereka.
“Saya mengapresiasi apa yang dilakukan para guru selama jeda menunggu pembagian rapor. Inovasi semacam ini perlu ditularkan dan dikembangkan di waktu mendatang. Tentu pihak sekolah akan selalu mendukung inovasi para guru dalam mendidik para siswa,” ucap Rumiyati.
