Ketua PMII Sinjai, Mirwan saat memberikan pernyataan sikap di DPRD Sinjai saat aksi demo beberapa waktu lalu, (Dok. Arsip)
SINJAI, Suara Jelata—Aksi yang dilakukan oleh Mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Sinjai beberapa waktu lalu di Kantor PMD Sinjai yang ricuh dengan Kepala Desa ternodai dengan issu ditunggangi. Minggu, (20/6/2021).
Bahkan sesuai dengan informasi yang beredar di Media sosial, ada penyebutan nama pejabat Sinjai dengan inisial IS dengan tuduhan memberikan dana sebesar 15 juta rupiah untuk aksi yang dilakukan oleh PMII.
Namun hal tersebut dibantah keras oleh Ketua PMII Sinjai, Mirwan, dia menyebut aksi yang dilakukan pihaknya terkonsolidasi dan murni hasil kajian.
“Fitnah keji, tidak benar itu jika ada pemberian uang sebanyak itu. Apalagi menyebut IS yang memberikan, saya tidak kenal nama pejabat yang diisukan tersebut dan tidak pernah bertemu dengannya,” kata Mirwan.
Justru dia meyakini, aksi murni yang dilakukan olehnya kemarin itu ada yang mencoba untuk menghalangi dibuktikan dengan adanya sekelompok oknum Kepala Desa yang dimotori oleh Ketua APDESI Sinjai, Andi Asis Soi yang memicu kericuhan.
“Bahkan ada rekan kami yang terkena pukulan dan tendangan, olehnya itu kami sudah melapor di Polisi dan akan mengawal terus kasus ini,” terangnya.
Dia berharap agar Masyarakat bisa tidak percaya dengan informasi yang hanya akan menjadi fitnah.
“Jangan mudah percaya terhadap oknum yang mengatasnamakan PMII Sinjai, Karena aksi kami tidak di tunggangi apa lagi menerima Suap”, pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, kericuhan di Kantor PMD Kabupaten Sinjai antara Mahasiswa PMII Sinjai dengan sejumlah Kepala Desa terjadi saat aksi Demonstrasi.
Kejadian berawal saat massa aksi melakukan orasi di depan kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sinjai (15/6) lalu.
Mereka mengkritik atas kegiatan studi banding yang dilaksanakan oleh rombongan kepala desa beberapa waktu lalu bersama Kepala Dinas PMD di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang dinilai hanya menghabiskan anggaran.