SINJAI, Suara Jelata—Satreskrim Polres Sinjai, Sulawesi Selatan telah memeriksa 40 orang saksi terkait postingan Andi Darmawan (Anca Mayor) hingga saat ini.
Sebanyak 38 orang berasal dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai. Dan sisanya berasal dari tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan Sinjai.
Para pegawai itu dimintai keterangan oleh polisi terkait postingan di media sosial Anca Mayor menuding Bupati Sinjai, Andi Seto Gadhista Asapa melakukan pemotongan uang jasa petugas kesehatan dan santunan petugas covid yang telah menangani pasien covid lalu ikut meninggal dunia.
” Kurang lebih 40 orang lebih tenaga kesehatan di Dinkes dan di RSUD Sinjai kami sudah mintai saksi terkait postingan Anca Mayor,” kata Kasat Reskrim Polres Sinjai, Iptu Abustam, Jumat (3/7/2021) siang kemarin.
Selain memintai keterangan saksi dari RSUD Sinjai dan Dinas Kesehan setempat, polisi juga telah memintai saksi ahli berupa orang ahli teknologi, ahli bahasa dan ahli psikologi.
Polisi datangkan ahli IT dari salah satu universitas di Surabaya, Jawa Timur.
Sedang ahli bahasa didatangkan dari Universitas Hasanuddin Makassar. Dan ahli psikologi dari Universitas Negeri Makassar.
” Kami juga sudah mintai saksi ahli dari dosen psikologi, ilmu bahasa dan IT,” kata Iptu Abustam.
Dikatakan bahwa proses penanganan kasus itu dibawah koordinasi langsung Bareskrim Polri.
Selanjutnya Satreskrim Polres Sinjai akan menaikkan status selanjutnya ke tahap penyidikan.
Sebelumnya juga polisi telah menyita barang bukti berupa ponsel Anca Mayor yang digunakan melakukan postingan.
Diketahui sebelumnya, pegiat sosial di Sinjai ini memosting sorotan kepada Bupati Sinjai Andi Seto Asapa.
Ia menyoroti bupati Sinjai itu terkait dugaan pemotongan dana oleh petugas kesehatan di RSUD Sinjai di masa pandemi covid-19 Januari lalu.
Menyikapi postingan itu, Andi Seto merasa tidak terima lalu mendatangi Mapolres Sinjai untuk melaporkan Anca Mayor ke Polres Sinjai.
Seto melaporkan warganya dengan Laporan Polisi Nomor LP/27/II/2021/SPKT/POLRES SINJAI, tertanggal Senin 22 Februari 2021.
Sedang Anca Mayor memposting dugaan pemotongan insentif tenaga kesehatan dan pasien yang meninggal dunia pada 16 Februari lalu.
Usai memosting, Anca Mayor mengakui melakukan hal itu sebagi bentuk kritikan terhadap Bupati Sinjai Andi Seto Asapa.